Jakarta (ANTARA) - Anda yang sudah tergolong memasuki usia dewasa muda atau bahkan menjelang paruh baya tetapi belum bisa menemukan hal yang disukai? Jangan sedih karena tidak ada kata terlambat untuk mengenali kesukaan Anda.
Psikolog dari Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani mengatakan hal ini umum terjadi pada orang-orang yang menjalani rutinitas, semisal usai bangun pagi lalu bekerja, berkumpul bersama teman-teman di kala senggang dan begitu seterusnya di hari-hari berikutnya.
"Tidak apa-apa sih, bukan tidak punya hobi (atau apa yang disukai) tetapi belum mengeksplorasi hobinya. Ini umum terjadi pada orang yang menjalani rutinitas, bangun pagi lalu kerja, hanging out sama teman," ujar dia dalam konferensi pers daring HiLo Active, Kamis.
Menurut Nadya, sebenarnya orang dewasa lebih mudah mengenali hobi karena memiliki kemampuan berpikir reflektif yakni bisa memaknai apa yang bisa dilakukan, tahu apa yang disukai dan tidak suka lalu mengevaluasi diri alasannya.
Baca juga: Orang tua tak perlu memaksakan diri jadi guru, kata psikolog
Lalu, bagi Anda yang belum menemukan kesukaan apa yang bisa dilakukan? Tipsnya "STAR", yakni Star, Try, Assess dan Repeat.
Nadya mengatakan, mulailah dari yang ada di rumah atau apapun yang terlintas pertama di pikiran. Lalu, ketika sudah mulai, cobalah beberapa kali.
"Ketika sudah mulai coba dulu beberapa kali, jangan langsung tinggalin, mungkin bisa dapat beberapa kali pembelajaran," kata Nadya.
Setelah itu, evaluasi apa yang sudah dilakukan, bagaimana perasaan Anda, identifikasi semua emosi lalu pahami alasan emosi itu muncul.
"Lalu ulangi untuk meningkatkan skill. Kalau enggak suka (pada apa yang sudah dimulai setelah dievaluasi) mulai lagi dari awal sampai menemukan hobi (atau hal yang disukai)," tutur Nadya.
Baca juga: Pemain Arsenal didampingi psikolog selama pandemi corona
Di sisi lain, jangan lupa tetaplah aktif bergerak sekalipun saat ini masih harus berada di rumah karena pandemi COVID-19. Anda bisa berlari selama 15 menit setiap hari atau berjalan 60 menit untuk membantu menurunkan risiko depresi menurut studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Bergerak aktif melepaskan rasa tegang dan stres sekaligus meningkatkan energi fisik dan mental dengan diproduksinya endorfin.
"Bergerak aktif di luar aktif dengan menerapkan protokol kesehatan membantu kita agar tidak depresi. Penelitian menunjukkan sinar matahari tidak hanya bagus untuk kesehatan tulang tetapi juga untuk menurunkan depresi," kata Nadya.
Dia menambahkan, tetap aktif ditambah melakukan hal yang disukai bisa meningkatkan perasaan bahagia, rasa puas atas hidup serta mendorong self growth baik secara personal atau profesional.
Baca juga: Cara tegur orang bau badan menurut psikolog
Baca juga: Pentingnya membimbing anak mengenali emosi
Baca juga: Ini penyebab perceraian rumah tangga menurut psikolog
Berita Terkait
Bupati Gumas ingatkan masyarakat sikapi perbedaan pilihan secara dewasa dan bijaksana
Rabu, 14 Februari 2024 13:18 Wib
Psikolog sebut banyak 'quality time' dengan anak berdampak hingga dewasa
Kamis, 1 Februari 2024 15:12 Wib
Masalah hormon sebabkan jerawat pada usia dewasa
Minggu, 17 Desember 2023 18:46 Wib
Usia dewasa produktif riskan terkena DBD
Senin, 6 November 2023 12:59 Wib
Waket DPRD Kapuas yakin masyarakat makin dewasa menyikapi perbedaan pilihan politik
Rabu, 18 Oktober 2023 0:41 Wib
Masalah kesehatan mental bisa dialami kalangan remaja hingga dewasa
Minggu, 15 Oktober 2023 13:03 Wib
Pengidap kanker anak kemungkinan besar hadapi tantangan kesehatan saat dewasa
Senin, 9 Oktober 2023 11:54 Wib
Siskaeee penuhi panggilan polisi terkait kasus film dewasa
Senin, 25 September 2023 12:04 Wib