Beredar kabar seorang bayi di Kotim dibawa kabur empat perempuan
Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dibuat kaget dengan beredarnya kabar ada seorang bayi di Desa Jaya Kelapa Kecamatan Mentaya Hilir Selatan yang dibawa kabur empat perempuan.
"Infonya demikian, Kapolsek Jaya Karya sedang ke TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Zaldy Kurniawan saat dikonfirmasi di Sampit, Jumat malam.
Zaldy belum bisa memberikan informasi lebih jauh karena masalah ini sedang didalami. Petugas juga masih berada lapangan menelusuri kabar tersebut.
Informasi beredar, peristiwa itu dialami pasangan Djambari dan Kusuma Wati di barak sewaan tempat mereka tinggal di Jalan Muhammad Ilmi Gang H Mustainah RT 02 RW 01 Desa Jaya Kelapa.
Sekitar pukul 11.00 WIB pasangan ini kedatangan tamu empat perempuan tidak dikenal. Djambari sudah pulang ke rumah usai berjualan.
Saat itu keempat perempuan tersebut menyatakan kepada Djambari ingin meminta bayinya yang masih berusia satu bulan tersebut, namun hal itu langsung ditolak oleh Djambari.
Djambari kemudian berangkat shalat Jumat, sedangkan empat perempuan tersebut masih berada di rumah bersama istrinya. Usai pulang shalat, Djambari kemudian berangkat ke Sampit berbelanja barang untuk keperluan usaha dagangnya.
Djambari pamit meninggalkan sang istri dan bayinya. Saat itu keempat perempuan tersebut masih berada di rumah mereka.
Baca juga: Dinas Kesehatan ingatkan penerapan protokol pencegahan COVID-19 dalam pilkada
Sekitar pukul 14.30 WIB, sang ibu bayi pergi ke kamar mandi. Saat kembali ke dalam, dia kaget karena bayinya sudah tidak ada lagi, begitu pula empat perempuan tak dikenal tersebut.
Kejadian ini seketika membuat geger warga setempat. Polisi dan TNI di desa itu juga langsung datang ke lokasi setelah mendapat informasi kejadian tersebut.
"Sementara belum ada informasi terkait pelaku. Pak Kapolsek masih di TKP. Masih menunggu informasi awal," ucap Zaldy.
Sementara itu Kapolsek Jaya Karya Ipda Doohan Octa Prasetya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh. Dia hanya menyatakan bahwa masalah ini masih dalam penyelidikan.
Baca juga: Ini alasan Komisi I DPRD Kotim kunjungi Bea Cukai Sampit
Baca juga: Dinas Pendidikan Kotim ingatkan sekolah jangan tolak siswa tidak mampu
"Infonya demikian, Kapolsek Jaya Karya sedang ke TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Zaldy Kurniawan saat dikonfirmasi di Sampit, Jumat malam.
Zaldy belum bisa memberikan informasi lebih jauh karena masalah ini sedang didalami. Petugas juga masih berada lapangan menelusuri kabar tersebut.
Informasi beredar, peristiwa itu dialami pasangan Djambari dan Kusuma Wati di barak sewaan tempat mereka tinggal di Jalan Muhammad Ilmi Gang H Mustainah RT 02 RW 01 Desa Jaya Kelapa.
Sekitar pukul 11.00 WIB pasangan ini kedatangan tamu empat perempuan tidak dikenal. Djambari sudah pulang ke rumah usai berjualan.
Saat itu keempat perempuan tersebut menyatakan kepada Djambari ingin meminta bayinya yang masih berusia satu bulan tersebut, namun hal itu langsung ditolak oleh Djambari.
Djambari kemudian berangkat shalat Jumat, sedangkan empat perempuan tersebut masih berada di rumah bersama istrinya. Usai pulang shalat, Djambari kemudian berangkat ke Sampit berbelanja barang untuk keperluan usaha dagangnya.
Djambari pamit meninggalkan sang istri dan bayinya. Saat itu keempat perempuan tersebut masih berada di rumah mereka.
Baca juga: Dinas Kesehatan ingatkan penerapan protokol pencegahan COVID-19 dalam pilkada
Sekitar pukul 14.30 WIB, sang ibu bayi pergi ke kamar mandi. Saat kembali ke dalam, dia kaget karena bayinya sudah tidak ada lagi, begitu pula empat perempuan tak dikenal tersebut.
Kejadian ini seketika membuat geger warga setempat. Polisi dan TNI di desa itu juga langsung datang ke lokasi setelah mendapat informasi kejadian tersebut.
"Sementara belum ada informasi terkait pelaku. Pak Kapolsek masih di TKP. Masih menunggu informasi awal," ucap Zaldy.
Sementara itu Kapolsek Jaya Karya Ipda Doohan Octa Prasetya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh. Dia hanya menyatakan bahwa masalah ini masih dalam penyelidikan.
Baca juga: Ini alasan Komisi I DPRD Kotim kunjungi Bea Cukai Sampit
Baca juga: Dinas Pendidikan Kotim ingatkan sekolah jangan tolak siswa tidak mampu