Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mulai menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak COVID-19 di Lamandau, melalui pemerintah kabupaten setempat.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Selasa, menyaksikan penyaluran bantuan kepada masyarakat di Lamandau, melalui konferensi video.
"Bantuan yang disalurkan tersebut, yakni untuk 5.257 kepala keluarga dengan total anggaran yang disediakan sekitar Rp2,6 miliar lebih," katanya.
Saat ini secara bertahap bantuan disalurkan Pemkab Lamandau ke seluruh masyarakat yang berhak menerima dengan tetap menerapkan protokol kesehatan penanganan COVID-19.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan saat ini Lamandau juga dilanda musibah lainnya yakni banjir yang merendam sejumlah daerah.
Sugianto meminta, agar pemkab terus bekerja dan menangani berbagai permasalahan yang sedang terjadi, baik banjir maupun COVID-19. Pemprov menyatakan selalu siap membantu dan mendukung kabupaten/kota dalam setiap kegiatan.
"Saya telah sampaikan kepada Bupati Lamandau, agar melakukan penanganan secara optimal, baik terhadap banjir hingga COVID-19," terangnya.
Sementara itu Bupati Lamandau Hendra Lesmana mengatakan, pihaknya mulai menyalurkan bansos dari Pemprov Kalteng kepada para penerima, sesuai data yang telah ditetapkan.
"Bantuan ini kami serahkan kepada para penerima dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, sehingga mencegah terjadinya pengumpulan massa," tuturnya.
Tampak pada konferensi video tersebut, ia memperlihatkan kepada gubernur sebagian proses penyaluran bantuan yang dilakukan secara tertib. Sejumlah penerima juga berkesempatan menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan, tentang musibah banjir yang terjadi di wilayahnya. Saat ini Lamandau telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.
"Masyarakat terdampak telah kami tangani, termasuk pemberian bantuan kepada mereka," ucapnya di sela kegiatan.
Mengenai COVID-19, pihaknya juga telah melakukan pelacakan secara agresif. Bahkan pihaknya berencana melakukan tes cepat massal terhadap masyarakat yang dinilai rentan tertular.