Pasien sembuh dari COVID-19 di Kalteng menjadi 497 orang

id Virus corona, covid 19, kalteng, kalimantan tengah, tim gugus tugas, pasien positif sembuh, pasien dengan pengawasan, pdp, orang dalam pemantauan, odp

Pasien sembuh dari COVID-19 di Kalteng menjadi 497 orang

Foto Dokumentasi - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran bersama Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kalteng. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Berdasarkan data terbaru yang disampaikan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah pada Jumat (3/7), terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 21 orang.

"Kini pasien sembuh totalnya sebanyak 497 orang, ada penambahan sebanyak 21 orang," kata Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya.

21 pasien sembuh itu, berasal dari Palangka Raya 10 orang, Katingan 2 orang, Kotawaringin Timur 2 orang, Kapuas 1 orang dan Gunung Mas 6 orang.

Sedangkan positif COVID-19 bertambah 8 orang, berasal dari Palangka Raya 1 orang, Kotawaringin Barat 1 orang, Katingan 1 orang, Kapuas 1 orang, Pulang Pisau 1 orang, dan Gunung Mas 3 orang.

Pasien positif COVID-19 meninggal bertambah 1 orang berasal dari Palangka Raya. Adapun secara kumulatif positif COVID-19 di Kalteng menjadi 991 kasus, terdiri dari 434 dalam perawatan, 497 sembuh dan 60 meninggal.

Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 96 orang, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 296 orang, serta orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 1.141 orang.

Sementara itu, Jubir dr Herlina Eka Shinta menjelaskan, seluruh masyarakat diminta, termasuk di dalamnya lembaga swadaya masyarakat, bersama-sama bersinergi dalam upaya percepatan penanganan COVID-19.

"Gubernur menegaskan agar tidak ada lagi oknum-oknum melakukan tindakan provokatif kepada masyarakat yang justru menyebabkan kontra produktif, terhadap upaya percepatan pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19," terangnya saat siaran pers.

Gugus tugas secara terus menerus juga menyampaikan penularan COVID-19 tidak memandang status sosial di masyarakat, yakni semuanya berisiko terpapar virus tersebut.

"Gubernur secara khusus mengingatkan kepada masyarakat yang termasuk dalam kelompok rentan COVID-19, yakni kelompok usia bayi dan balita, kelompok lanjut usia dan kelompok yang memiliki penyakit seperti jantung, hipertensi, dan lainnya, agar lebih waspada dalam beraktivitas," katanya.