Ternyata ini penyebab internet di Kotim hari ini lelet
Sampit (ANTARA) - Jaringan internet di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengalami gangguan sejak pagi sehingga dikeluhkan masyarakat lantaran dirasa mengganggu aktivitas.
"Mengirim dari rumah, bahkan di kantor juga sama lelet, padahal perlu cepat mengirim laporan. Kebetulan ada video yang harus dikirim sehingga ukuran file besar," kata Samsudin, warga Sampit, Kamis.
Hal serupa dikeluhkan warga lainnya. Mereka umumnya merasa terganggu karena jaringan tidak lancar untuk membuka kiriman foto dan video, maupun mengakses video di kanal seperti YouTube.
Masyarakat berharap kondisi ini segera diatasi agar aktivitas yang berkaitan dengan peralatan teknologi komunikasi ini bisa kembali normal. Terlebih bagi warga yang pekerjaannya berkaitan dengan teknologi informasi, kelancaran jaringan internet sangat dibutuhkan.
Kepala Kantor Daerah Telkom Sampit Sugeng Tugas Kalimanto tidak menampik kondisi itu. Dia menjelaskan, gangguan koneksi internet lantaran ada kabel jaringan yang putus.
"Memang ada gangguan sejak pagi makanya kurang lancar. Ada kabel putus di Jalan Tjilik Riwut km 34 dari arah Kasongan menuju Palangka Raya," kata Sugeng.
Baca juga: Pemkab Kotim harus mengantisipasi ancaman banjir parah
Putusnya kabel jaringan tersebut akibat cuaca buruk yakni kabel jaringan disambar petir hingga putus. Putusnya kabel tersebut tidak hanya mengakibatkan gangguan terhadap koneksi di Kotawaringin Timur, tetapi juga kabupaten lainnya yaitu Seruyan dan Kotawaringin Barat.
Tim langsung bergerak memperbaiki kerusakan tersebut agar jaringan kembali normal. Perbaikan selesai pada pukul 14.00 WIB, namun memerlukan waktu untuk jaringan kembali pada kapasitas normal.
"Saat ini kecepatan internet sudah berada di 6 mega, sedangkan normalnya untuk di Sampit 10 mega," kata Sugeng.
Sugeng meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Pihaknya berupaya keras menjaga agar jaringan selalu dalam kondisi lancar, namun terkadang terjadi gangguan tidak terduga, seperti yang terjadi saat ini diakibatkan oleh faktor cuaca buruk.
Baca juga: DPRD Kotim dorong insentif tenaga medis penanganan COVID-19 segera dicairkan
Baca juga: Puluhan ribu penunggak iuran JKN-KIS ditawarkan keringanan pembayaran
"Mengirim dari rumah, bahkan di kantor juga sama lelet, padahal perlu cepat mengirim laporan. Kebetulan ada video yang harus dikirim sehingga ukuran file besar," kata Samsudin, warga Sampit, Kamis.
Hal serupa dikeluhkan warga lainnya. Mereka umumnya merasa terganggu karena jaringan tidak lancar untuk membuka kiriman foto dan video, maupun mengakses video di kanal seperti YouTube.
Masyarakat berharap kondisi ini segera diatasi agar aktivitas yang berkaitan dengan peralatan teknologi komunikasi ini bisa kembali normal. Terlebih bagi warga yang pekerjaannya berkaitan dengan teknologi informasi, kelancaran jaringan internet sangat dibutuhkan.
Kepala Kantor Daerah Telkom Sampit Sugeng Tugas Kalimanto tidak menampik kondisi itu. Dia menjelaskan, gangguan koneksi internet lantaran ada kabel jaringan yang putus.
"Memang ada gangguan sejak pagi makanya kurang lancar. Ada kabel putus di Jalan Tjilik Riwut km 34 dari arah Kasongan menuju Palangka Raya," kata Sugeng.
Baca juga: Pemkab Kotim harus mengantisipasi ancaman banjir parah
Putusnya kabel jaringan tersebut akibat cuaca buruk yakni kabel jaringan disambar petir hingga putus. Putusnya kabel tersebut tidak hanya mengakibatkan gangguan terhadap koneksi di Kotawaringin Timur, tetapi juga kabupaten lainnya yaitu Seruyan dan Kotawaringin Barat.
Tim langsung bergerak memperbaiki kerusakan tersebut agar jaringan kembali normal. Perbaikan selesai pada pukul 14.00 WIB, namun memerlukan waktu untuk jaringan kembali pada kapasitas normal.
"Saat ini kecepatan internet sudah berada di 6 mega, sedangkan normalnya untuk di Sampit 10 mega," kata Sugeng.
Sugeng meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Pihaknya berupaya keras menjaga agar jaringan selalu dalam kondisi lancar, namun terkadang terjadi gangguan tidak terduga, seperti yang terjadi saat ini diakibatkan oleh faktor cuaca buruk.
Baca juga: DPRD Kotim dorong insentif tenaga medis penanganan COVID-19 segera dicairkan
Baca juga: Puluhan ribu penunggak iuran JKN-KIS ditawarkan keringanan pembayaran