Atasi dampak COVID-19 dengan mewujudkan ketahanan pangan di Bartim

id Pemkab bartim, bartim, barito timur, tamiang layang, ampera ay mebas

Atasi dampak COVID-19 dengan mewujudkan ketahanan pangan di Bartim

Bupati Bartim Ampera AY Mebas saat mengikuti webinar potensi krisis dan solusi pasca pandemi COVID-19 di kediamannya di Tamiang Layang, Kamis, (16/7/2020). (ANTARA/Ho-Pemkab Bartim)

Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas mengatakan, diperlukan strategi pembangunan seperti upaya pembangunan luar biasa dan mendesak untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19.

“Upaya pembangunan luar biasa dan mendesak perlu dilaksanakan mulai saat ini dan pasca pandemi COVID-19," katanya di Tamiang Layang, Kamis.

Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dasar dan pokok, serta menggerakkan perekonomian di daerah. Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam webinar potensi krisis dan solusi pasca pandemi COVID-19.

Pelaksanaan upaya pembangunan tersebut dengan melibatkan masyarakat lokal secara langsung dan saling bergotong royong, namun tetap dalam pengawasan dan pembinaan hingga berhasil.

Untuk itu, Pemkab Bartim memiliki strategi menciptakan ketahanan pangan melalui pemenuhan kebutuhan pokok tanpa mengandalkan kabupaten lain yang terdekat.

Bartim merupakan penghasil sekaligus pengolah gabah nomor empat di Kalteng. Potensi ini perlu dikaji dan dikembangkan untuk dijadikan program pembangunan di bidang pertanian secara luas.

Salah satu yang bisa dikembangkan yakni pengembangan perkebunan jagung yang bisa dijadikan pakan ternak. Pengembangan ini perlu keseriusan sehingga mampu memenuhi kebutuhan pakan ternak sendiri dan menjadi penyuplai pakan ternak untuk daerah lain.

Ia menjelaskan, pemerintah juga telah mengembangkan ‘food estate’ yang merupakan konsep pengembangan produksi pangan nasional dengan menyediakan lahan pertanian jagung dan singkong.

“Dalam hal ini dilakukan pembinaan masyarakat lokal dalam pengembangan tanaman sayur dan buah, sekaligus perikanan yang memiliki masa panen singkat dengan memanfaatkan pekarangan,” kata pria kelahiran 3 Agustus 1967 itu.

Disamping itu, perlu dibuat program budidaya ayam petelur. Pemeliharaan yang mudah dan singkat, serta kebutuhan pakan dipasok dari daerah sendiri akan menciptakan ketersedian bahan pangan dan harga terjangkau.

"BUMDes dan UMKM di lingkuangan setempat bisa dilibatkan untuk berkembang. Masyarakat yang kehilangan pekerjaan saat pandemi COVID-19 diberikan solusi dengan pembinaan dan budidaya di bidang pertanian, sehingga kebutuhan dalam daerah bisa terpenuhi secara mandiri,” jelas Ampera.