Sampit (ANTARA) - Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah khawatir pembangunan fasilitas wisata di Pantai Ujung Pandaran yang menghabiskan dana puluhan miliar, hasilnya tidak sesuai harapan dan akan mubazir.
"Jika melihat progres pembangunan proyek multi years objek wisata Pantai Ujung Pandaran saat ini, bisa jadi kelak akan menjadi bangunan yang mubazir dan monumental saja," kata Juru Bicara Fraksi Golkar DPRD Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah di Sampit, Senin.
Seperti diketahui, saat ini pembenahan Pantai Ujung Pandaran sedang dilakukan oleh pemerintah kabupaten. Proyek yang dikerjakan yakni pembangunan dermaga wisata beserta sarana pendukungnya.
Proyek yang menghabiskan biaya sekitar Rp40 miliar itu dibiayai dengan sistem multi years atau tahun jamak selama tiga tahun yang dimulai pada 2018 lalu. Tahun ini merupakan tahun terakhir proyek tersebut.
Riskon yang merupakan anggota Komisi III, sudah beberapa kali ikut memantau perkembangan pembangunan fasilitas wisata tersebut. Informasi yang didapatnya beberapa waktu lalu, pembangunan yang ada saat ini ternyata hanya sekitar 30 persen dari rencana pembenahan besar-besaran di objek wisata andalan Kotawaringin Timur tersebut.
Untuk melaksanakan semua pembangunan yang direncanakan untuk membenahi pantai yang berjarak sekitar 85 kilometer dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur itu diperkirakan membutuhkan biaya hingga Rp160 miliar.
Baca juga: KNPI bantu sosialisasi pencegahan COVID-19 ke pelosok Kotim
"Kalaupun dipaksakan untuk jadi destinasi wisata, maka diperlukan dana puluhan puluhan bahkan mungkin ratusan miliar untuk pendanaan melengkapi fasilitas penunjang lainnya," ujar Riskon.
Dia berharap pemerintah kabupaten, khususnya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sudah mempunyai perencanaan yang matang dan tepat untuk mengelola objek wisata tersebut sehingga benar-benar mampu membawa dampak positif sesuai harapan.
Keberadaan objek wisata tidak hanya sekadar tempat bersantai, tetapi juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat serta berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah.
Kerja keras dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Apalagi di sisi lain saat ini Pantai Ujung Pandaran diharapkan pada masalah abrasi parah yang terus menggerus sebagian lokasi pantai tersebut.
Baca juga: Masyarakat Kotim diimbau proaktif laporkan diri sebagai pemilih
Baca juga: Dishub Kotim ingatkan operator angkutan waspadai surat palsu bebas COVID-19