Palangka Raya (ANTARA) - Borneo Nature Foundation (BNF) bekerja sama dengan Center for International Cooperation in Sustainable Management of Tropical Peatland (CIMTROP) membangun dam sebagai antisipasi karhutla di Hutan Sebangau.
"Pembangunan dam pada 14-22 Juli itu berada di dua kawasan yakni di kanal Danau Pancur sebanyak enam dam dan di kawasan Ijas sebanyak 16 dam. Pembangunan dilakukan di kawasan Laboratorium Alam Hutan Gambut (LAHG) Sebangau, Kota Palangka Raya," kata Habitat Restoration Officer BNF, Daniel Katopo kepada Antara di Palangka Raya, Senin.
Dia mengatakan, besaran dam akan sangat bervariasi, tergantung pada hasil survei kondisi dan dimensi kanal yang dilakukan. Oleh karena itu, di samping membangun dam, BNF juga melaksanakan kegiatan pengukuran hidrologi dan monitoring kedalaman air.
Dengan adanya dam dan tersekatnya kanal-kanal di kawasan LAHG tersebut akan terjadi proses pembasahan lahan gambut dan mengurangi keluarnya air dari dalam hutan. Sehingga potensi kebakaran dapat diminimalkan.
Baca juga: Pemprov Kalteng minta penggelolaan perhutanan sosial semakin profesional
"Apalagi salah satu penyebab lahan gambut menjadi kering dan mudah terbakar karena adanya kanal yang membelah hutan dan menjadi jalur keluar air dari dalam hutan. Akibatnya, semua serapan air akan langsung mengalir ke kanal dengan cepat menuju ke sungai," katanya.
Koordinator Pembangunan Dam, Idrus mengatakan ada beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan dam. Pada saat musim hujan kondisi air sungai sangat berpengaruh di dalam proses mobilisasi kayu dari pelabuhan sampai titik yang telah ditentukan.
Pengiriman bahan ini dilakukan dengan menggunakan klotok atau perahu kecil dan di mobilisasi ke titik-titik pembangunan dam secara manual dan dialirkan dengan cara diikat pada pelampung menggunakan jerigen plastik.
Dia mengatakan, selain menjaga lahan gambut tetap basah, keberadaan dam di kanal juga bermanfaat sebagai sumber air untuk pembuatan sumur bor yang bisa dipakai untuk kegiatan penanggulangan kebakaran hutan.
Baca juga: Disdik Kalteng-BNF lakukan edukasi pelestarian owa-owa kepada siswa
Selain itu, juga sebagai sumber ketersediaan air bagi beragam jenis satwa di dalam hutan, khususnya hal ini terjadi ketika saat musim kemarau.
Pada proses pembuatan dam tersebut, pihaknya juga melibatkan warga di sekitar area hutan Sebangau itu. Selain sebagai bentuk kolaborasi, pembangunan dam dengan melibatkan warga setempat juga bertujuan untuk edukasi pentingnya pembasahan lahan gambut saat kemarau.
Hamsan, warga Desa Kereng Bengkirai, Palangka Raya mengaku gembira dapat terlibat langsung dalam pembuatan dam di kawasan tersebut.
"Kami merasa senang diajak BNF untuk bekerja sama dalam membuat dam ini. Selain memberikan manfaat ekonomi kami jadi semakin memahami kenapa lahan gambut harus tetap basah. Ternyata, jika gambut basah maka risiko kebakaran semakin kecil,” katanya.*
Baca juga: BNF-Taman Nasional Sebangau jalin kerja sama konservasi hayati
Baca juga: UMP bersama BNF integrasikan penelitian konservasi lingkungan
Baca juga: Upaya pelestarian bentang alam Rungan di Kalteng
Berita Terkait
PT SLK bangun kesadaran siswa sejak dini jaga lingkungan dari sampah plastik
Kamis, 25 April 2024 19:05 Wib
Pemprov Kalteng berencana bangun jalan khusus angkutan PBS
Rabu, 24 April 2024 18:13 Wib
Honda dikabarkan akan bangun pabrik kendaraan listrik baru di Kanada
Rabu, 24 April 2024 11:28 Wib
Menkominfo sebut Apple sambut positif tawaran bangun pabrik di Indonesia
Rabu, 17 April 2024 13:20 Wib
Dampak positif dan negatif rencana Brunei Darussalam bangun kereta cepat hingga ke IKN
Jumat, 5 April 2024 12:48 Wib
Papua Barat ditawarkan bangun kantor penghubung di penyangga IKN
Kamis, 4 April 2024 17:57 Wib
Stanford University mulai bangun kampus di IKN pada Mei 2024
Jumat, 8 Maret 2024 14:41 Wib
DPRD-Pemkab Mura dialog bangun sinergi pembangunan daerah
Rabu, 28 Februari 2024 16:06 Wib