Realisasi APBD Lamandau belum mencapai target
Nanga Bulik (ANTARA) - Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lamandau pada triwulan II baik untuk kegiatan fisik maupun keuangan belum memenuhi target yang ditetapkan.
Berdasarkan realisasi APBD hingga triwulan II ini untuk kegiatan fisik penyerapan anggaran baru mencapai 31,99 persen, sementara untuk keuangan 29,21 persen, padahal target serapan anggaran yang dibebankan sebesar 50 persen, kata Kepala Bappeda Kabupaten Lamandau, Abisua di Nanga Bulik, Selasa.
"Padahal target yang dibebankan sebesar 50 persen. Ada beberapa permasalahan secara umum yang menjadi kendala sehingga target tidak tercapai," tambahnya.
Abisua mengakui, salah satu kendala yang dihadapi adalah terkait dengan pandemi coronavirus disease atau COVID-19, sehingga anggaran belanja daerah harus mengalami refocusing untuk penanganan pandemi tersebut.
Refocusing anggaran tersebut digunakan antara lain untuk penanganan kesehatan, dampak ekonomi masyarakat dan penyediaan jaring pengaman sosial masyarakat terdampak COVID-19.
Selain kendala tersebut, kendala lain yang dihadapi adalah kegiatan-kegiatan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) yang sifat kegiatannya dalam bentuk sosialisasi atau kegiatan yang mengumpulkan peserta dalam jumlah banyak. Kegiatan itu tidak bisa lagi dilakukan selama pandemi COVID-19 karena pemerintah melarang kegiatan bersifat kerumunan warga karena untuk mencegah penularan.
Begitu pula dengan pelaksanaan tender barang maupun jasa harus dilakukan reviewe terlebih dahulu oleh UKPBJ dan APIP.
"Rincian Anggaran Biaya (RAB) juga harus direvisi untuk menyesuaikan dengan Permen PUPR Nomor 21/PRT/M/2019 yang mensyaratkan penerapan sistem managemen keselamatan kerja (SMKK), dalam pekerjaan konstruksi," terangnya.
Oleh sebab itu untuk memaksimalkan target serapan APBD, Pemerintah Kabupaten Lamandau menggelar rapat koordinasi dan pengendalian (Rakordal) perencanaan pelaksanaan pembangunan triwulan II tahun anggaran 2020. Rapat ini untuk mengevaluasi perencanaan pembangunan daerah yang diikuti oleh seluruh SOPD di lingkup pemerintah kabupaten setempat.
Baca juga: Lamandau mulai normal, tersisa tiga desa tergenang
Baca juga: Pasca banjir, Pemkab Lamandau lakukan pemetaan infrastruktur
Berdasarkan realisasi APBD hingga triwulan II ini untuk kegiatan fisik penyerapan anggaran baru mencapai 31,99 persen, sementara untuk keuangan 29,21 persen, padahal target serapan anggaran yang dibebankan sebesar 50 persen, kata Kepala Bappeda Kabupaten Lamandau, Abisua di Nanga Bulik, Selasa.
"Padahal target yang dibebankan sebesar 50 persen. Ada beberapa permasalahan secara umum yang menjadi kendala sehingga target tidak tercapai," tambahnya.
Abisua mengakui, salah satu kendala yang dihadapi adalah terkait dengan pandemi coronavirus disease atau COVID-19, sehingga anggaran belanja daerah harus mengalami refocusing untuk penanganan pandemi tersebut.
Refocusing anggaran tersebut digunakan antara lain untuk penanganan kesehatan, dampak ekonomi masyarakat dan penyediaan jaring pengaman sosial masyarakat terdampak COVID-19.
Selain kendala tersebut, kendala lain yang dihadapi adalah kegiatan-kegiatan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) yang sifat kegiatannya dalam bentuk sosialisasi atau kegiatan yang mengumpulkan peserta dalam jumlah banyak. Kegiatan itu tidak bisa lagi dilakukan selama pandemi COVID-19 karena pemerintah melarang kegiatan bersifat kerumunan warga karena untuk mencegah penularan.
Begitu pula dengan pelaksanaan tender barang maupun jasa harus dilakukan reviewe terlebih dahulu oleh UKPBJ dan APIP.
"Rincian Anggaran Biaya (RAB) juga harus direvisi untuk menyesuaikan dengan Permen PUPR Nomor 21/PRT/M/2019 yang mensyaratkan penerapan sistem managemen keselamatan kerja (SMKK), dalam pekerjaan konstruksi," terangnya.
Oleh sebab itu untuk memaksimalkan target serapan APBD, Pemerintah Kabupaten Lamandau menggelar rapat koordinasi dan pengendalian (Rakordal) perencanaan pelaksanaan pembangunan triwulan II tahun anggaran 2020. Rapat ini untuk mengevaluasi perencanaan pembangunan daerah yang diikuti oleh seluruh SOPD di lingkup pemerintah kabupaten setempat.
Baca juga: Lamandau mulai normal, tersisa tiga desa tergenang
Baca juga: Pasca banjir, Pemkab Lamandau lakukan pemetaan infrastruktur