Bandara Muhammad Sidik direncanakan beroperasi September 2020

id bandara h muhammad sidik,bandara beringin muara teweh,rencana beroperasi ,september

Bandara Muhammad Sidik  direncanakan beroperasi September 2020

Bandara Haji Muhammad Sidik di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara.ANTARA/Kasriadi

Muara Teweh (ANTARA) - Bandara Udara Haji Muhammad Sidik di Desa Trinsing Kecamatan Teweh  Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, direncanakan beroperasi pada September 2020.

"Kami telah mengusulkan dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat mengenai peresmian dan operasional Bandara Haji Muhammad Sidik. Rencananya bandara ini akan diresmikan pada Agustus  dan dapat beroperasional pada September 2020," kata Kepala Bandara Beringin Muara Teweh Djarot Nugroho kepada wartawan di Muara Teweh, Senin.

Menurut dia, rencana  peresmian Bandara Muhammad Sidik ini, pihaknya belum menerima informasi pastinya dari pemerintah pusat. 

“Diharapkan yakni Presiden RI Joko Widodo yang dapat meresmikannya nanti," kata dia.

Dia  mengatakan, bahwa nantinya bandara baru ini akan beroperasi dengan maskapai yang ada di Bandara Beringin Muara Teweh, sambil  menunggu persetujuan dari maskapai lainnya yang berjenis ATR 72 seperti Wing, Nam Air, Transnusa dan lainnya.

"Untuk jurusan penerbangan di Bandara Muhammad Sidik ini nantinya yakni dari Muara Teweh menuju Palangka Raya, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda dan sebaliknya,” jelasnya.

Djarot juga mengharapkan, pemerintah daerah dan masyarakat dapat mendukung Bandara Muhammad Sidik agar terus berkembang dengan cara menggunakan maskapai di bandara ini untuk bepergian keluar daerah.

Bupati Barito Utara H Nadalsyah menyatakan  Bandara  Muhammad Sidik ini nantinya akan menjadi  sebuah kebanggaan bagi warga  Barito Utara karena sesuai target Kementerian Perhubungan peresmiannya di tahun ini juga karena menjadi salah satu prioritas yang harus selesai tepat waktu.

Masyarakat khususnya Barito Utara sangat mendambakan Bandara  H Muhammad Sidik dapat beroperasi di tahun ini, sehingga nantinya tidak perlu lagi ke Ibu Kota  Provinsi   Kalimantan  Tengah  atau  pun ke provinsi tetangga seperti saat ini bila ingin bepergian.

"Tentu ini kedepannya akan menghemat biaya serta akan mendorong perekonomian dan tenaga kerja di daerah ini kedepannya," kata Nadalsyah.