Muara Teweh (ANTARA) - Tak terbayang bagi Musri Lestari (33), warga Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang pernah merasa khawatir akan membayar biaya kesehatan atas pengobatan suaminya Suwarno Effendi (43) ketika beberapa bulan lalu menjalani rawat inap di RSUD Muara Teweh.
"Kini saya tidak perlu lagi memikirkan karena terbantu sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Saya pun mengucapkan rasa terima kasih karena selama menjalani pengobatan suami saya, tidak ada mengeluarkan biaya sama sekali," kata Musri di Muara Teweh, Senin (17/1).
Dia mengakui tidak sanggup pasti kalau harus bayar sendiri, untung ada KIS.
"Kami ucapkan terima kasih pada pemerintah daerah Kabupaten Barito Utara yang peduli dan memperhatikan keadaan kami, memberikan jaminan kesehatan melalui program JKN-KIS," kata ibu dua anak tersebut.
Keluarga Musri merupakan salah satu peserta JKN-KIS yang terdaftar dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD daerah Kabupaten Barito Utara sejak 2015 silam. Dibalik susahnya dalam mencukupi kehidupan sehari-hari, suami Musri ketika itu dirawat akibat sakit Pneumonia yang dideritanya.
Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada penderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan. Akibatnya, penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil.
“Dulu suami saya kerja sebagai mekanik, sekarang tidak bisa bekerja lagi karena sakit radang paru-paru (pneumonia), sudah dari tahun lalu sakitnya dan ini bukan yang pertama kalinya, sudah sering dirawat inap,” ucap Musri.
Dalam pengobatan suaminya, Musri menerangkan dari Oktober 2019 hingga Januari 2020 rutin setiap bulan suaminya menjalani rawat inap dirumah sakit dan selama itu ia merasakan pelayanan yang memuaskan, tidak ada dibeda-bedakan.
"Kata orang kalau yang gratis dibeda-bedakan sama yang bayar, tapi selama saya menggunakannya di sini (RSUD Muara Teweh) tidak ada sama sekali hal itu saya rasakan," ujarnya.
Berita Terkait
Dinkes Sukamara imbau masyarakat waspada peningkatan DBD
Selasa, 7 Mei 2024 20:05 Wib
Pemkot Palangka Raya perkuat kolaborasi penanganan stunting
Selasa, 7 Mei 2024 16:57 Wib
Kegiatan berbasis alam bantu tingkatkan kesehatan mental siswa
Selasa, 7 Mei 2024 8:40 Wib
Benarkah siklus haid bisa jadi barometer kesehatan perempuan?
Selasa, 7 Mei 2024 8:29 Wib
IMI teken kerja sama dengan rumah sakit beri layanan kesehatan anggota
Selasa, 7 Mei 2024 7:17 Wib
Pemkab Murung Raya diseminasikan hasil audit kasus stunting
Senin, 6 Mei 2024 14:24 Wib
Dinas Kesehatan Barito Utara periksa kebugaran 145 JCH
Sabtu, 4 Mei 2024 16:50 Wib
BPJS Kesehatan-Pemprov diskusikan JKN bagi pekerja untuk tingkatkan produktivitas
Kamis, 2 Mei 2024 18:36 Wib