Muara Teweh (ANTARA) - Menderita sakit diabetes mellitus sejak muda lantas tak membuat Bahayah (68) berputus asa, perawatan dan pengobatan dari rawat jalan hingga rawat inap sudah biasa dilaluinya. Sebagai salah satu peserta program Jaminan Kesehatan-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Bahayah menyebut program JKN-KIS sangat membantu hingga ia tak perlu lagi pusing memikirkan biaya pengobatan yang bisa jadi akan berpengaruh buruk terhadap kondisi kesehatannya.
"Kalau ditanya sudah berapa kali saya menggunakan manfaat dari JKN-KIS mungkin sudah tak terhitung banyaknya, tapi kalau ditanya berapa biaya yang saya harus keluarkan untuk berobat, saya jawab tidak ada, karena selama ini sudah ditanggung oleh program JKN-KIS," kata Bahayah di Muara Teweh, Senin. (29/06)
Bahayah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dari tanggungan pensiunan Pegawai Negeri Sipil dari suaminya yang telah pensiun dari profesi guru salah satu sekolah dasar negeri di Desa Bintang Ninggi Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara sejak 15 tahun silam.
Penyakit diabetes mellitus termasuk golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Kondisi ini membuat kondisi badan Bahayah sering merasa lemah, dengan didampingi oleh anak-anaknya sesuai indikasi medis Bahayah dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin, dari pemeriksaan darah hingga suntik Insulin.
"Pemeriksaan rutin yang saya jalani biasanya cukup di puskesmas Lanjas saja, tapi dalam keadaan kesehatan yang tiba-tiba memburuk jadi harus rawat inap. Padahal saya sudah menjaga pola makan dan berolahraga semampunya untuk bisa mengontrol agar kadar gula bisa normal," kata dia.
Bahayah berharap agar dapat cepat sembuh dan terus diberikan kesehatan karena sadar program JKN-KIS tidak diperlukan oleh dirinya saja melainkan jutaan lainnya yang juga sedang dalam perawatan.
"Beruntungnya jadi peserta JKN-KIS seperti ini, tak memandang status dan golongan semua bisa memilikinya. Kalau tidak ada JKN-KIS bukan diabetes kering tapi bisa tambah kantong kering jadinya. Harapan saya agar terus sehat dan iuran saya dapat membantu mereka yang sedang dalam perawatan," tutur dia.
Berita Terkait
Penderita diabetes bersyukur JKN fasilitasi akses layanan kesehatan
Jumat, 26 April 2024 17:05 Wib
KPA catat HIV/AIDS di Kalteng capai 2.400 kasus
Rabu, 24 April 2024 19:40 Wib
JCH Barito Timur diminta jaga kesehatan dan konsumsi makanan sehat
Selasa, 23 April 2024 20:50 Wib
Pemkab Murung Raya targetkan penurunan stunting 14 persen
Selasa, 23 April 2024 20:24 Wib
Peserta didik di Palangka Raya diminta jaga kesehatan hadapi PSAK
Selasa, 23 April 2024 15:19 Wib
Ciri-ciri ibu hamil alami gangguan kesehatan mental
Senin, 22 April 2024 17:47 Wib
Android 15 tampilkan informasi kesehatan memori internal gawai
Minggu, 21 April 2024 13:55 Wib
RSUD SI Kobar terus tingkatkan fasilitas kesehatan
Jumat, 19 April 2024 17:47 Wib