Jakarta (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut (BRG) menggandeng PP Muhammadiyah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, terutama kaum perempuan, dalam menjaga lingkungan gambut.
Kepala Pokja Edukasi dan Sosialisasi BRG, Suwignya Utama menyatakan kerja sama BRG dengan PP Muhammadiyah diharapkan bisa membawa perubahan pola pikir masyarakat.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, dia menyebutkan kerja sama yang akan dilakukan di 39 desa itu diharapkan juga menghasilkan para mubaligh yang peduli gambut, sosialisasi restorasi gambut, dan peningkatan pendampingan jaringan tani Muhammadiyah serta sosialisasi pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB).
"Kolaborasi ini diharapkan bisa meningkatkan kepedulian perempuan untuk menjadi yang terdepan dalam menjaga lingkungan gambut," katanya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan lahan gambut merupakan amanah Allah, untuk itu perlu dirawat sebagai bentuk pertanggungjawaban manusia sebagai khalifah di dunia.
"Oleh karena itu ketika menyelamatkan lahan gambut, lingkungan kita saat ini, perlu mengubah pola pikir sikap dan tindakan kita, secara pribadi maupun kolektif, untuk menyelamatkan alam dengan berbagai langkah pembaharuan," ucap Haedar, saat kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Gambut untuk warga Persyarikatan Muhammadiyah wilayah Kalimantan.
Haedar menyarankan untuk menjaga gambut demi generasi mendatang perlu melakukan tiga pendekatan, yaitu, reformasi kebijakan negara, tanggung jawab para pemegang izin untuk tidak merusak alam, dan partisipasi warga bangsa untuk mitigasi dan penyelamatan lahan gambut.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menambahkan, para perempuan Aisyiyah di beberapa provinsi seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimatan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua kerap menyampaikan gagasan mengenai pengelolaan lahan gambut.
"Keluhan ibu-ibu Aisyiyah di Kalteng, mereka hanya bisa melihat kerusakan lingkungan di daerah mereka. Bahkan tanah warga adat tidak dapat dimanfaatkan lagi," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG, Myrna. A. Safitri, mengatakan perbaikan lahan harus disertai dengan revitalisasi mata pencaharian masyarakat di sekitar gambut. Langkah ini diperlukan untuk mendorong kepedulian masyarakat terhadap lahannya.
"Bagaimana mau menjaga lingkungan jika tidak mendapat apa-apa dari lingkungan itu," ucap dia.
Berita Terkait
DLH ajak masyarakat Palangka Raya lebih aktif jaga ekosistem gambut
Selasa, 7 Mei 2024 17:36 Wib
Pusat Informasi Standar semakin optimalkan pengelolaan gambut
Minggu, 21 April 2024 9:33 Wib
Fazzio Youth Project di SMKN 1 Gambut, dorong anak muda makin kreatif
Kamis, 22 Februari 2024 5:38 Wib
BRGM bersama KLHK tanam pohon di lahan gambut Kalteng
Rabu, 7 Februari 2024 18:52 Wib
Pemdes didorong bentuk peraturan hukum desa untuk lindungi gambut
Sabtu, 3 Februari 2024 7:11 Wib
BRIN prioritaskan restorasi lahan gambut 1 juta hektare di Kalteng
Sabtu, 3 Februari 2024 6:56 Wib
Hutan Desa Tuwung penyangga kelestarian lahan gambut
Rabu, 24 Januari 2024 21:35 Wib
MPA lakukan pembasahan lahan gambut di Kalteng manfaatkan sumur bor
Rabu, 25 Oktober 2023 18:25 Wib