Kasus DBD di Kobar alami penurunan dan tak ada korban jiwa
Pangkalan Bun (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, mencatat jumlah Demam Berdarah Dengue sejak awal Januari hingga pertengahan Agustus tahun 2020 berkisar 79 kasus, jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 159 kasus.
"Selain mengalami penurunan, orang yang meninggal akibat DBD di Kobar sampai saat ini pun belum ada," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kobar Jhonferi Sidabalok di Pangkalan Bun, kemarin.
Meski mengalami penurunan, namun Dinkes Kobar pun mengharapkan seluruh lapisan masyarakat di kabupaten setempat segera menginformasikan apabila ada menemukan orang mengalami DBD. Dan, apabila ada yang mengalami DBD sebanyak lima orang di satu lokasi, segera diinformasikan agar dilakukan fogging.
Dia mengatakan pada bulan Agustus tahun 2020 ada dua kasus baru DBD di Kecamatan Arsel dan Pangkalan Banteng. kasus baru tersebut pun langsung cepat ditindaklanjuti oleh Dinkes Kobar ke Surveilans Puskesmas dan dilakukan pelacakan.
"Kasus baru itu kami ketahui dari pihak rumah sakit. Itulah kenapa kami langsung melakukan pelacakan dengan mendatangi rumah penderita sekaligus mendata yang demam setidaknya di radius 100 meter dari rumah penderita," kata Jhonferi.
Paska banjir besar di sebagian besar wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan melaksanakan kegiatan pencegahan (preventif) terhadap kejadian penyakit DBD dengan melakukan abatesasi massal dan PSN (Juma’at Bersih).
Di mana Gerakan PSN dan pemberian abate massal tersebut melibatkan Puskesmas Mendawai yang terdiri dari penyuluhan COVID-19 dan DBD yang didampingi Lurah Mendawai, Bhabinkamtibmas dan staf kelurahan.
Baca juga: Bupati Kobar sebut desa dapat pergunakan APBDes tangani karhutla
Lurah Mendawai Rahardian Syahmi mengingatkan Demam berdarah merupakan penyakit yang dapat menimbulkan kematian jika tidak tertangani dengan baik. Untuk itu, pencegahan penularan DBD harus dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk dan gerakan 3M plus.
"Sehubungan dengan pasca banjir di wilayah kerja Mendawai dan memasuki musim penghujan, maka kita lakukan gerakan PSN dan pemberian abate kepada masyarakat," kata Rahardian.
Gerakan 3M plus yaitu, menutup, menguras, mendaur ulang dan plusnya adalah menggunakan lotion nyamuk, menutup jendela rumah dengan kassa nyamuk, dan tidak menggantungkan pakaian.
Menurutnya, nyamuk aedes aegypt suka bertelur ditempat penampungan air yang jernih, misalnya bak kamar mandi, ember berisi air, atau kaleng bekas.
"Abatesasi massal dan PSN yang sudah kita jadwalkan sejak bulan Agustus kemarin dan telah kita laksanakan, yaitu di RT, 6, RT 7 dan RT 8, kemudian juga di tanggal 28 Agustus 2020 bertempat di RT. 9 dan RT 10 Kegiatan Abatesasi Massal dan PSN (Jum’at Bersih)," demikian Syahmi.
Baca juga: Pemkab Kobar terus berupaya optimalkan pendataan penerima subsidi gaji
Baca juga: Wabup Kobar ingatkan kontraktor tak asal kerjakan proyek pemkab
Baca juga: COVID-19 membuat empat pembangunan prioritas Pemkab Kobar selesai tahun 2021
"Selain mengalami penurunan, orang yang meninggal akibat DBD di Kobar sampai saat ini pun belum ada," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kobar Jhonferi Sidabalok di Pangkalan Bun, kemarin.
Meski mengalami penurunan, namun Dinkes Kobar pun mengharapkan seluruh lapisan masyarakat di kabupaten setempat segera menginformasikan apabila ada menemukan orang mengalami DBD. Dan, apabila ada yang mengalami DBD sebanyak lima orang di satu lokasi, segera diinformasikan agar dilakukan fogging.
Dia mengatakan pada bulan Agustus tahun 2020 ada dua kasus baru DBD di Kecamatan Arsel dan Pangkalan Banteng. kasus baru tersebut pun langsung cepat ditindaklanjuti oleh Dinkes Kobar ke Surveilans Puskesmas dan dilakukan pelacakan.
"Kasus baru itu kami ketahui dari pihak rumah sakit. Itulah kenapa kami langsung melakukan pelacakan dengan mendatangi rumah penderita sekaligus mendata yang demam setidaknya di radius 100 meter dari rumah penderita," kata Jhonferi.
Paska banjir besar di sebagian besar wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan melaksanakan kegiatan pencegahan (preventif) terhadap kejadian penyakit DBD dengan melakukan abatesasi massal dan PSN (Juma’at Bersih).
Di mana Gerakan PSN dan pemberian abate massal tersebut melibatkan Puskesmas Mendawai yang terdiri dari penyuluhan COVID-19 dan DBD yang didampingi Lurah Mendawai, Bhabinkamtibmas dan staf kelurahan.
Baca juga: Bupati Kobar sebut desa dapat pergunakan APBDes tangani karhutla
Lurah Mendawai Rahardian Syahmi mengingatkan Demam berdarah merupakan penyakit yang dapat menimbulkan kematian jika tidak tertangani dengan baik. Untuk itu, pencegahan penularan DBD harus dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk dan gerakan 3M plus.
"Sehubungan dengan pasca banjir di wilayah kerja Mendawai dan memasuki musim penghujan, maka kita lakukan gerakan PSN dan pemberian abate kepada masyarakat," kata Rahardian.
Gerakan 3M plus yaitu, menutup, menguras, mendaur ulang dan plusnya adalah menggunakan lotion nyamuk, menutup jendela rumah dengan kassa nyamuk, dan tidak menggantungkan pakaian.
Menurutnya, nyamuk aedes aegypt suka bertelur ditempat penampungan air yang jernih, misalnya bak kamar mandi, ember berisi air, atau kaleng bekas.
"Abatesasi massal dan PSN yang sudah kita jadwalkan sejak bulan Agustus kemarin dan telah kita laksanakan, yaitu di RT, 6, RT 7 dan RT 8, kemudian juga di tanggal 28 Agustus 2020 bertempat di RT. 9 dan RT 10 Kegiatan Abatesasi Massal dan PSN (Jum’at Bersih)," demikian Syahmi.
Baca juga: Pemkab Kobar terus berupaya optimalkan pendataan penerima subsidi gaji
Baca juga: Wabup Kobar ingatkan kontraktor tak asal kerjakan proyek pemkab
Baca juga: COVID-19 membuat empat pembangunan prioritas Pemkab Kobar selesai tahun 2021