Pemkab Kotim salurkan bantuan untuk korban banjir di enam kecamatan
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menyalurkan bantuan sembako dan lainnya untuk korban banjir di enam kecamatan kawasan hulu atau utara kabupaten tersebut, meski banjir mulai surut.
"Seandainya bisa langsung dikirim, pasti langsung kami kirim. Tapi ada administrasi yang harus dilewati dalam menyalurkan bantuan sosial. Biasanya prosesnya sampai empat hari karena harus ada keputusan menaikkan status dan lainnya," kata Bupati Supian Hadi di Sampit, Senin.
Enam kecamatan yang mendapat bantuan untuk korban banjir tersebut adalah Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Bukit Santuai dan Kota Besi. Penyaluran bantuan diserahkan secara simbolis di halaman kantor bupati kepada masing-masing camat.
Menurut Supian, tahun ini Kotawaringin Timur dihadapkan pada beberapa bencana yaitu banjir, kebakaran hutan lahan serta pandemi COVID-19. Bencana banjir bahkan sudah dua kali terjadi di kawasan Utara yaitu periode Mei lalu dan kembali terjadi saat ini.
Supian memerintahkan antisipasi dan penanganan bencana banjir lebih tingkatkan. Kewaspadaan harus dijaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir susulan.
Penyaluran bantuan korban banjir juga tetap harus menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Pemerintah desa diminta mengantarkan bantuan tersebut langsung ke rumah-rumah penduduk untuk mencegah kerumunan yang bisa memicu penularan COVID-19.
"Partisipasi perusahaan kemarin ada. Saya harap mereka masih membantu masyarakat. Tidak hanya perusahaan yang dekat, tetapi juga perusahaan yang jauh dari lokasi banjir. Arahkan CSR untuk membantu korban banjir," harap Supian Hadi.
Baca juga: Peserta Pilkada Kotim sepakat kampanye damai
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, HM Yusuf mengatakan, sepanjang 2020 ini Kotawaringin Timur sudah dua kali dilanda banjir dengan lokasi yang hampir sama yaitu pada Mei dan September ini.
"Secara keseluruhan selama dua kali banjir ini jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 7.059 kepala keluarga dengan 24.760 jiwa yang dibantu pemerintah kabupaten. Untuk bantuan beras total hampir 100 ton untuk dua periode, sedangkan sembako menyesuaikan," kata Yusuf.
Saat banjir terjadi, BPBD Kotawaringin Timur mendirikan tenda untuk membantu masyarakat. Namun sejauh pemantauan, tidak ada warga yang menempati tenda pengungsian.
Yusuf mengimbau masyarakat di lokasi banjir dan rawan banjir untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan. BPBD bersama pemerintah kecamatan dan desa terus memantau perkembangan kondisi di lokasi.
Baca juga: Ini hasil sidang adat delapan oknum anggota PSHT di Sampit
Baca juga: Perda Kawasan Tanpa Rokok jangan hanya jadi pelengkap
"Seandainya bisa langsung dikirim, pasti langsung kami kirim. Tapi ada administrasi yang harus dilewati dalam menyalurkan bantuan sosial. Biasanya prosesnya sampai empat hari karena harus ada keputusan menaikkan status dan lainnya," kata Bupati Supian Hadi di Sampit, Senin.
Enam kecamatan yang mendapat bantuan untuk korban banjir tersebut adalah Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Bukit Santuai dan Kota Besi. Penyaluran bantuan diserahkan secara simbolis di halaman kantor bupati kepada masing-masing camat.
Menurut Supian, tahun ini Kotawaringin Timur dihadapkan pada beberapa bencana yaitu banjir, kebakaran hutan lahan serta pandemi COVID-19. Bencana banjir bahkan sudah dua kali terjadi di kawasan Utara yaitu periode Mei lalu dan kembali terjadi saat ini.
Supian memerintahkan antisipasi dan penanganan bencana banjir lebih tingkatkan. Kewaspadaan harus dijaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir susulan.
Penyaluran bantuan korban banjir juga tetap harus menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Pemerintah desa diminta mengantarkan bantuan tersebut langsung ke rumah-rumah penduduk untuk mencegah kerumunan yang bisa memicu penularan COVID-19.
"Partisipasi perusahaan kemarin ada. Saya harap mereka masih membantu masyarakat. Tidak hanya perusahaan yang dekat, tetapi juga perusahaan yang jauh dari lokasi banjir. Arahkan CSR untuk membantu korban banjir," harap Supian Hadi.
Baca juga: Peserta Pilkada Kotim sepakat kampanye damai
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, HM Yusuf mengatakan, sepanjang 2020 ini Kotawaringin Timur sudah dua kali dilanda banjir dengan lokasi yang hampir sama yaitu pada Mei dan September ini.
"Secara keseluruhan selama dua kali banjir ini jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 7.059 kepala keluarga dengan 24.760 jiwa yang dibantu pemerintah kabupaten. Untuk bantuan beras total hampir 100 ton untuk dua periode, sedangkan sembako menyesuaikan," kata Yusuf.
Saat banjir terjadi, BPBD Kotawaringin Timur mendirikan tenda untuk membantu masyarakat. Namun sejauh pemantauan, tidak ada warga yang menempati tenda pengungsian.
Yusuf mengimbau masyarakat di lokasi banjir dan rawan banjir untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan. BPBD bersama pemerintah kecamatan dan desa terus memantau perkembangan kondisi di lokasi.
Baca juga: Ini hasil sidang adat delapan oknum anggota PSHT di Sampit
Baca juga: Perda Kawasan Tanpa Rokok jangan hanya jadi pelengkap