Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah, Riko Porwanto menyatakan bahwa pembangunan Cagar Alam Batu Batanggui merupakan salah satu upaya menjaga dan melestarikan budaya, sekaligus menjadi salah satu ikon di kabupaten ini.
"Pemilihan lokasinya yang berada di ruas jalan Kota Nanga Bulik juga agar lebih dikenal oleh masyarakat", kata Riko saat meninjau pembangunan Cagar Alam Batu Batanggui di Nanga Bulik, kemarin.
Dikatakan, sekarang ini pembangunan dan pemagaran cagar budaya Batu Batanggui sudah selesai, dan tinggal pembersihan dan pembenahannya saja. Bahkan pelestarian cagar budaya yang ada di daerah ini supaya masyarakat tidak melupakan sejarah.
"Keberadaan cagar ini juga sebagai bekal untuk pengetahuan bagi generasi penerus di masa yang akan datang." kata Riko.
Mantan Camat itu pun menyatakan bahwa cagar budaya Batu Batanggui ini harus dilestarikan. Sebab, ada asal usul sejarahnya. Dengan diabadikan cagar alam batu batanggui ini bisa memberikan edukasi kepada keturunan tentang munculnya nama tersebut.
Hidupnya kembali lokasi cagar alam Batu Batanggui di samping Kantor Kecamatan Bulik ini yang lama tidak diperhatikan. Maka, untuk saat ini pemerintah daerah sudah mengupayakan dan membangun kembali tempat cagar alam ini, agar masyarakat bisa bersama-sama menjaga dengan baik.
Baca juga: Kartu Tani wilayah Lamandau resmi diluncurkan
"Pemkab sudah membangun cagar budaya ini. Sekarang tinggal bagaimana berbagai elemen masyarakat juga ikut menjaga dan memeliharanya. Dengan begitu, cagar budaya ini bisa menjadi ikon di Lamandau," kata Riko.
Wabup Lamandau itupun menegaskan bahwa pihaknya sudah berkomitmen akan terus mendorong daerah-daerah yang menjadi ikon wisata. Terutama dalam perkembangan bidang pariwisata semua Kecamatan di Kabupaten Lamandau berjuluk Bumi Bahaum Bakuba.
Dia mengatakan langkah ke depan yang akan dilakukan pemerintah kabupaten, bagaimana agar masyarakat Lamandau semakin menyadari tentang pentingnya membangun identitas dan citra positif daerah.
"Diperlukan ikon, dalam bentuk benda sebagai representasi dan konsep yang dapat diacu sebagai objek secara visual," demikian Riko.
Baca juga: Tenis meja salah satu cabor potensial di Lamandau
Baca juga: Pentingnya pembangunan bidang kerohanian bagi daerah, kata Bupati Lamandau
Baca juga: Tingkatkan pemahaman masyarakat melalui lomba desain poster penanganan COVID-19