Sampit (ANTARA) - Seorang bocah berusia delapan tahun ditemukan di perkebunan kelapa sawit di Desa Santilik Kecamatan Mentaya Hulu Kabupaten Kotawaringin Kalimantan Tengah, dalam kondisi memprihatinkan, sedang menunggu sang ayah yang ternyata meninggal dunia akibat terseret banjir.
"Anak itu ditemukan dalam kondisi basah kuyup oleh warga yang sedang melintas. Ternyata dia menunggu ayahnya. Setelah dicari, ternyata ayahnya sudah meninggal dunia tidak jauh dari lokasi sang anak," kata Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Mentaya Hulu, Iptu Roni Paslah di Sampit, Senin.
Informasi dihimpun, bocah tersebut sedang bersama sang ayah bernama Sami Amekan (30) hendak pulang ke rumah mereka di mess karyawan di Desa Mekar Jaya Kecamatan Parenggean usai berkunjung dari rumah kerabat mereka di Kruing Estate, Sabtu (24/10) pukul 21.30 WIB.
Saat hendak melintas di lokasi kejadian, ternyata jalan sedang terendam banjir dengan arus cukup deras akibat hujan mengguyur kawasan itu. Korban kemudian turun dari sepeda motor untuk memeriksa jalan yang bisa dilalui, sementara sang anak tetap berada di dekat sepeda motor.
Diduga terpeleset, ditambah arus cukup deras, korban langsung terseret arus banjir. Saat itu sang anak masih berada di posisinya dan tidak mengetahui persis kejadian yang merenggut nyawa sang ayah.
Sepanjang malam, bocah malang tersebut tetap berada di tempat itu menunggu sang ayah yang tak juga kunjung kembali. Dia bertahan di tengah perkebunan yang gelap gulita tersebut.
Baca juga: Pembukaan sekolah di Kotim diharapkan tidak timbulkan kluster baru COVID-19
Minggu (25/10) sekitar pukul 06.00 WIB, seorang warga bernama Ahmad Watijan melintas di lokasi tersebut dan menemukan bocah malang tersebut. Saat ditanya, bocah itu menceritakan kejadian yang dialami dirinya bersama sang ayah.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke pihak perusahaan. Saat dilakukan pencarian, ayah bocah malang itu ditemukan sudah meninggal dunia di sebuah parit, sekitar 20 meter dari lokasi kejadian.
Jenazah korban dievakuasi ke puskesmas untuk diperiksa. Selanjutnya jenazah diserahkan kepada pihak keluarga.
"Berdasarkan keterangan dokter setelah dilakukan visum, di tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda kekerasan," demikian Roni Paslah.
Baca juga: Sekolah di Kotim dibuka awal November, wajib jalankan protokol kesehatan
Baca juga: Ketua DPRD Kotim apresiasi komitmen PWI dukung pembangunan daerah
Berita Terkait
Seorang bocah 3 tahun diduga tewas tenggelam di Sungai Kapuas
Rabu, 20 November 2024 17:19 Wib
Sean 'Diddy' Combs dituduh membius dan rudapaksa bocah laki-laki 10 tahun
Selasa, 29 Oktober 2024 10:52 Wib
Polisi tangkap tersangka penyandera bocah di kawasan Pejaten
Senin, 28 Oktober 2024 12:59 Wib
Bocah enam tahun tewas usai tertabrak truk bermuatan batu bara PT HPU-MGM
Kamis, 8 Agustus 2024 17:30 Wib
Gagal tes masuk TNI, Joni Si Bocah Merah Putih dipanggil ke Kodim
Selasa, 6 Agustus 2024 15:27 Wib
Wabup minta penanganan terbaik untuk bocah korban laka lantas tragis
Senin, 20 Mei 2024 21:39 Wib
Bocah tiga tahun meninggal usai digigit ular berbisa
Senin, 13 Mei 2024 9:05 Wib
Petugas kejar pembunuh bocah enam tahun di Buton Selatan
Selasa, 26 Maret 2024 15:49 Wib