Palangka Raya (ANTARA) - Langkah kakinya terlihat masih tegap meski raut wajahnya jelas menggambarkan rasa letihnya sore itu. Usai berpamitan dengan rekan-rekannya di Posko Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah, dia bergegas pulang.
Sesampainya di rumah, seragam dan semua atribut yang dikenakan langsung dilepasnya dan direndam ke dalam air sabun. Tanpa menunggu, dia pun langsung mandi untuk membersihkan badan dari kotoran serta virus maupun bibit penyakit yang mungkin saja terbawa saat dia beraktivitas di luar.
Begitulah keseharian Kepala Bagian Operasional Polresta Palangka Raya Kompol Hemat Siburian kini. Rutinitas baru itu dilakukannya sejak awal Maret, tepatnya ketika virus COVID-19 mulai merambah ke Kota Cantik itu.
Sejak saat itu, Hemat Siburian tidak lagi hanya mengurusi ratusan personelnya, ia juga mendapatkan tugas tambahan dari pimpinannya yakni menjadi Koordinator Satuan Tugas COVID-19 Kota Palangka Raya. Tugas yang cukup penting dalam upaya menekan penyebaran wabah yang sangat meresahkan masyarakat tersebut.
Selain berjuang keras bersama personel lainnya untuk mencegah meluasnya COVID-19, dia juga berjuang agar dirinya dan keluarganya tidak sampai tertular virus mematikan itu.
Setiap pulang beraktivitas, Hemat Siburian langsung melepaskan seragam dinas setibanya di rumah. Peralatan lainnya juga disemprot desinfektan dan dia langsung mandi sebelum masuk ke dalam rumah untuk berkumpul keluarga.
Kebiasaan baru seperti itu wajib ia lakukan agar sanak keluarganya di rumah tidak mudah terpapar virus yang sudah beberapa bulan ini melanda ibu kota provinsi setempat. Kewaspadaan itu jadi keharusan dia bergelut dengan orang-orang yang berisiko, baik lingkungan pasien positif COVID-19, maupun warga yang tanpa gejala.
Bahkan, beberapa rekan kerjanya ada yang sempat terpapar COVID-19. Risiko ini sudah disadarinya namun dia tetap menjalaninya demi membantu menyelamatkan masyarakat dari penularan COVID-19.
"Adaptasi kebiasaan baru juga wajib diterapkan ketika berada di rumah. Kalau tidak diterapkan, takutnya virus bisa terbawa ke dalam rumah, karena saya sering beraktivitas di luar rumah dan mensosialisasikan bahaya wabah tersebut kepada masyarakat," kata Hemat Siburian.
Siang dan malam dirinya tidak henti-hentinya mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Tujuannya agar warga tidak terpapar virus yang selama ini sama sekali tidak kelihatan wujudnya.
Meskipun dirinya tidak pernah terpapar COVID-19, dirinya juga tetap khawatir ketika menjalankan tugas untuk melakukan sosialisasi mengenai penerapan protokol kesehatan serta lain sebagainya.
"Puji Tuhan saya sangat berterima kasih kepada Tuhan karena selama menjalankan tugas di lapangan bersama puluhan personel saat menyampaikan sosialisasi, saya tidak pernah terpapar virus tersebut," katanya.
Orang nomor tiga di jajaran Polresta Palangka Raya tersebut juga setiap harinya selalu disiplin menerapkan 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan serta menjaga jarak.
Saking takutnya dengan virus yang wujudnya tidak terlihat kasat mata itu, ruangan pribadi serta fasilitas kantornya juga rutin disemprot dengan cairan desinfektan.
Beberapa kali dirinya sempat menjaga orang dalam pengawasan karena beberapa orang yang berada satu tim Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya dinyatakan positif terpapar virus tersebut.
Dirinya tetap menerapkan protokol kesehatan selama melakukan karantina mandiri, sehingga dirinya dinyatakan negatif dari virus yang selama ini juga ia takuti bersama keluarganya.
"Rasa gugup pasti ada ketika menjadi orang dalam pemantauan kala itu, namun setelah dijalani, saya bersyukur saya tidak terpapar virus itu dan sampai sekarang. Hal yang sangat penting di tengah pandemi seperti ini wajib menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari hal tersebut," bebernya.
Hemat Siburian juga mengungkapkan, tingkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di Kota Palangka Raya cukup tinggi. Bagi mereka yang terkena sanksi sosial Operasi Yustisi Polresta Palangka Raya rata-rata hanya lupa membawa masker ketika ke luar rumah.
Berdasarkan update COVID-19 Kota Palangka Raya per tanggal 26 Oktober 2020 sampai pukul 19.00 WIB yang terkonfirmasi sembuh berjumlah 1.090 orang, dalam perawatan 42 orang, terkonfirmasi meninggal 68 orang, terkonfirmasi positif 1.200 orang dan kasus suspek 608.
Hemat Siburian berharap pandemi COVID-19 yang sudah terjadi dalam beberapa bulan ini, segera berakhir. Seperti warga pada umumnya, dirinya juga sudah sangat jenuh karena aktivitas kesehariannya banyak dibatasi.
"Semoga doa kami dan doa kita semua dikabulkan Tuhan yakni wabah COVID-19 di Palangka Raya segera berakhir dan masyarakat bisa kembali beraktivitas kembali, apalagi angka kesembuhan pasien COVID-19 juga cukup tinggi di daerah kita," pinta Hemat Siburian.
Baca juga: Empat pencuri ditangkap di Palangka Raya dalam sepekan
Baca juga: Enam dosen dan satu pegawai UPR positif COVID-19
Baca juga: Libur akhir Oktober, penumpang Bandara Tjilik Riwut diprediksi meningkat