Sampit (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berjuang melalui berbagai upaya, untuk menanggulangi dampak yang diakibatkan pandemi COVID-19 terhadap masyarakat.
"Kami terus berupaya menanggulangi dampak pandemi COVID-19. Saat ini kami baru saja menyalurkan bantuan sosial berupa sembako, untuk masyarakat terdampak," kata Pelaksana Tugas Gubernur Kalteng, Habib Ismail Bin Yahya di Sampit, Selasa.
Hal itu ia sampaikan di sela kegiatan penyaluran bantuan sosial berupa sembako bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19 di Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kotawaringin Timur.
Adapun jumlah bantuan sosial sembako yang disalurkan di Kotawaringin Timur, menyasar sekitar 26.012 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 17 kecamatan. Penerima bantuan sepenuhnya merupakan data yang diajukan pemerintah kabupaten.
Bantuan Sosial tahap II yang merupakan paket sembako tersebut, terdiri dari beras, ikan sarden, susu, serta minyak goreng. Anggaran yang dialokasikan untuk penyaluran bansos tahap II tersebut, yakni sekitar Rp27,86 miliar dan diperuntukan terhadap 112 ribu lebih KK se-Kalteng.
"Hari ini kami kembali menyalurkan bantuan sosial berupa sembako untuk masyarakat terdampak COVID-19. Bantuan ini bagian dari tahap kedua," jelasnya.
Pihaknya berharap bantuan tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para penerima dan membantu meringankan beban masyarakat, khususnya selama pandemi COVID-19.
Penyaluran bantuan sosial sebagai bentuk perhatian pemprov kepada masyarakat di masa sulit akibat pandemi. Diketahui bersama masyarakat banyak yang kesulitan ekonomi di masa saat ini, untuk itu adanya bansos diharapkan bisa membantu masyarakat.
Lebih lanjut ia juga terus mengingatkan, agar masyarakat secara disiplin mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Mulai dari rutin menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak hingga menjauhi kerumunan. Kesadaran semua pihak sangatlah penting dalam upaya mengakhiri pandemi, perlu adanya kekompakkan dan sinergi antara satu dan lainnya.