Plt Bupati Pulang Pisau sebut pers sebagai pilar demokrasi
Pulang Pisau (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang menyebut bahwa pers menjadi pilar demokrasi yang mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari pemberitaan obyektif dan faktual.
"Pers juga bisa membuka mata, telinga dan mulut suatu bangsa. Pers memegang peran penting menjadi penginformasi berbagai program yang dilaksanakan dan yang telah dicapai oleh pemerintah,” kata Pudjirustaty di Pulang Pisau, Senin.
Terhadap pengurus PWI Kabupaten Pulang Pisau Periode tahun 2020-2023 dengan I Nyoman Weda sebagai ketua terpilih dalam Konferensi Ke-6, Pudjirustaty mengingatkan serta mengajak seluruh insan pers untuk memupuk kesadaran ikut dalam pembangunan serta meningkatkan ketaatan dalam melaksanakan kode etik setiap menjalankan tugasnya.
“Selamat melaksanakan tugas dan amanah kepada Pengurus PWI Kabupaten Pulang Pisau yang telah dikukuhkan,” ucap Pudjirustaty.
Ketua PWI Kabupaten Pulang Pisau I Nyoman Weda mengatakan sebagai organisasi wartawan di daerah setempat, tentu menakhodai kembali kepengurusan menjadi tugas berat selama tiga tahun kedepan.
Selama ini, pemerintah setempat dinilai telah memberikan banyak dukungan sehingga organisasi ini bisa berjalan dengan sinergis.
Dikatakan Nyoman, PWI setempat tetap menyikapi pembangunan yang dilaksanakan pemerintah agar selalu menempatkan kearifan lokal menjadi bagian dalam setiap kemajuan pembangunan daerah daerah.
Usai pelaksanaan Konferensi Ke-6 ini, dirinya berharap semua anggota bisa bersatu kembali dan tidak ada pengkotak-kotakan sehingga roda organisasi bisa berjalan menjadi lebih baik lagi.
Ketua PWI Provinsi Kalimantan Tengah HM Haris Sadikin usai mengukuhkan kepengurusan PWI Kabupaten Pulang Pisau Periode 2020-2023 mengungkapkan, PWI adalah organisasi nonprofit, yang tidak lepas dari keberadaan pemerintah di daerah selaku mitra organisasi dari berbagai aspek.
“Sinergitas dengan mitra ini yang harus selalu dipelihara sehingga roda organisasi bisa berjalan lebih baik tanpa mengurangi kontrol sosial dengan tetap memandang independensi dalam penyampaian informasi,” terang Haris.
Haris juga mengingatkan kepada insan pers bahwa independensi bukan berarti kritik dengan mencari-cari kesalahan, apalagi dalam tulisan pemberitaan disertai adanya dendam pribadi.
Tulisan yang telah masuk interest dendam dari pribadi penulis ini sudah pasti menjadi informasi yang tidak independensi. Jika independensi ini dilanggar maka menjadi itikad buruk yang pada akhirnya masuk ke dalam Undang-Undang ITE
“Pada dunia jurnalisme ke depan akan banyak terjadi perubahan. Salah satunya bagaimana insan pers bisa menjadi excellent jurnalistik dengan banyak barometer dalam menyajikan fakta sebenarnya,” kata Haris.
Ketua Konferensi Ke-6 PWI Kabupaten Pulang Pisau Adi Waskito mengatakan I Nyoman Weda terpilih kembali sebagai Ketua setelah dalam pemilihan unggul jumlah suara dengan total berjumlah 9 suara, atas rivalnya M Badarudin yang mengantongi 7 suara.
Dirinya berharap dari Konferensi Ke-6 ini diharapkan menghasilkan kepengurusan yang lebih solid yang bisa mengakomodir dan mengayomi berbagai usulan anggota.
Melalui tema konferensi, diharapkan wartawan yang tergabung dalam organisasi PWI tetap berkarya di daerah melalui informasi di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: Penderita COVID-19 klaster perkantoran di Pulang Pisau terus bertambah
Baca juga: Pemprov Kalteng beri pendampingan pelaku usaha perikanan 'food estate'
"Pers juga bisa membuka mata, telinga dan mulut suatu bangsa. Pers memegang peran penting menjadi penginformasi berbagai program yang dilaksanakan dan yang telah dicapai oleh pemerintah,” kata Pudjirustaty di Pulang Pisau, Senin.
Terhadap pengurus PWI Kabupaten Pulang Pisau Periode tahun 2020-2023 dengan I Nyoman Weda sebagai ketua terpilih dalam Konferensi Ke-6, Pudjirustaty mengingatkan serta mengajak seluruh insan pers untuk memupuk kesadaran ikut dalam pembangunan serta meningkatkan ketaatan dalam melaksanakan kode etik setiap menjalankan tugasnya.
“Selamat melaksanakan tugas dan amanah kepada Pengurus PWI Kabupaten Pulang Pisau yang telah dikukuhkan,” ucap Pudjirustaty.
Ketua PWI Kabupaten Pulang Pisau I Nyoman Weda mengatakan sebagai organisasi wartawan di daerah setempat, tentu menakhodai kembali kepengurusan menjadi tugas berat selama tiga tahun kedepan.
Selama ini, pemerintah setempat dinilai telah memberikan banyak dukungan sehingga organisasi ini bisa berjalan dengan sinergis.
Dikatakan Nyoman, PWI setempat tetap menyikapi pembangunan yang dilaksanakan pemerintah agar selalu menempatkan kearifan lokal menjadi bagian dalam setiap kemajuan pembangunan daerah daerah.
Usai pelaksanaan Konferensi Ke-6 ini, dirinya berharap semua anggota bisa bersatu kembali dan tidak ada pengkotak-kotakan sehingga roda organisasi bisa berjalan menjadi lebih baik lagi.
Ketua PWI Provinsi Kalimantan Tengah HM Haris Sadikin usai mengukuhkan kepengurusan PWI Kabupaten Pulang Pisau Periode 2020-2023 mengungkapkan, PWI adalah organisasi nonprofit, yang tidak lepas dari keberadaan pemerintah di daerah selaku mitra organisasi dari berbagai aspek.
“Sinergitas dengan mitra ini yang harus selalu dipelihara sehingga roda organisasi bisa berjalan lebih baik tanpa mengurangi kontrol sosial dengan tetap memandang independensi dalam penyampaian informasi,” terang Haris.
Haris juga mengingatkan kepada insan pers bahwa independensi bukan berarti kritik dengan mencari-cari kesalahan, apalagi dalam tulisan pemberitaan disertai adanya dendam pribadi.
Tulisan yang telah masuk interest dendam dari pribadi penulis ini sudah pasti menjadi informasi yang tidak independensi. Jika independensi ini dilanggar maka menjadi itikad buruk yang pada akhirnya masuk ke dalam Undang-Undang ITE
“Pada dunia jurnalisme ke depan akan banyak terjadi perubahan. Salah satunya bagaimana insan pers bisa menjadi excellent jurnalistik dengan banyak barometer dalam menyajikan fakta sebenarnya,” kata Haris.
Ketua Konferensi Ke-6 PWI Kabupaten Pulang Pisau Adi Waskito mengatakan I Nyoman Weda terpilih kembali sebagai Ketua setelah dalam pemilihan unggul jumlah suara dengan total berjumlah 9 suara, atas rivalnya M Badarudin yang mengantongi 7 suara.
Dirinya berharap dari Konferensi Ke-6 ini diharapkan menghasilkan kepengurusan yang lebih solid yang bisa mengakomodir dan mengayomi berbagai usulan anggota.
Melalui tema konferensi, diharapkan wartawan yang tergabung dalam organisasi PWI tetap berkarya di daerah melalui informasi di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: Penderita COVID-19 klaster perkantoran di Pulang Pisau terus bertambah
Baca juga: Pemprov Kalteng beri pendampingan pelaku usaha perikanan 'food estate'