Akademisi: Gaya hidup sehat perlu dilatih sejak dini

id Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rida Respati MT ,Kalteng,UMP

Akademisi: Gaya hidup sehat perlu dilatih sejak dini

Dosen UMPR bersama penghuni panti usai pembuatan bak cuci tangan di Panti Asuhan Budi Mulya, Palangka Raya, Selasa (1/12/2020). (ANTARA/Universitas Muhammadiyah Palangkaraya)

Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), Kalimantan Tengah, Rida Respati MT menyatakan bahwa gaya hidup sehat perlu diajarkan dan dibiasakan terhadap anak sejak dini.

"Pembiasaan ini harus dilakukan sejak dini karena semakin muda dan awal kebiasaan baik diajarkan maka akan semakin muda anak menyerap dan menjadikan yang diajarkan itu sebagai kebiasaan hidup," kata Rida di Palangka Raya, Selasa.

Untuk itu, lanjut wanita yang juga menjadi Dekan Dekan Fakultas Teknik dan Informatika UMPR tersebut, pembiasaan gaya hidup sehat tak harus dilakukan pada usia sekolah apalagi usia remaja dan dewasa.

Dalam rangka membiasakan gaya hidup sehat terutama bagi kalangan anak-anak, Rida bersama sejumlah dosen lain di UMPR, melalui program pengabdian masyarakat juga terus mengedukasi para anak di salah satu panti asuhan di Palangka Raya.

"Kami mulai dari hal terkecil yakni melakukan sosialisasi cuci tangan enam langkah untuk menerapkan gaya hidup sehat. Sasaran kami yakni anak-anak di Panti Asuhan Budi Mulya," katanya.

Dipilihnya panti asuhan sebagai sasaran program karena di lingkungan itu terdapat banyak penghuni panti dari berbagai kategori usia sehingga penerapan gaya hidup sehat sangat diperlukan untuk menjamin kesehatan penghuni panti.

Rida menambahkan selain edukasi gaya hidup sehat melalui enam langkah cuci tangan, pihaknya bersama para penghuni panti juga membuat meja cuci tangan dengan bahan beton campuran limbah olahan rotan.

Baca juga: UMK 2021 tidak naik, ini tanggapan pelaku usaha

"Beton campuran ini hasil penelitian dosen dan mahasiswa UMPR 2019. Dengan menambahkan olahan rotan 0,3 persen dari berat semen dapat meningkatkan kuat tarik beton dan mengurangi sifat getas (brittle) pada beton," katanya.

Rida mengatakan kegiatan edukasi dan pembuatan bak cuci tangan oleh para dosen UMPR itu juga diikuti 34 peserta baik dari penghuni panti maupun para pengasuh panti asuhan yang terletak di Jalan RTA Milono Km 1,5.

"Kami berharap edukasi dan pembuatan bak cuci tangan ini dapat meningkatkan kesadaran dan pembiasaan hidup sehat dan bersih di tengah wabah pandemi COVID-19 yang masih terus membayangi keseharian kita," katanya.

Sementara itu, tim dosen UMPR itu terdiri dari Rida Respati, Nirwana Puspasari, Hendra Putra Jaya, Ridho Saleh silaba, dan Ary Widya Permana yang merupakan dosen di Fakultas Teknik dan Informatika.

Baca juga: UMK Kotim 2021 tidak ada kenaikan

Baca juga: UM Palangkaraya dan BNI bekerjasama manfaatkan sistem E-Collection