Jakarta (ANTARA) - Anda yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 harus tetap mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) untuk melindungi diri dan orang lain dari penyakit akibat virus SARS-CoV-2 itu.
Internis di University of Illinois School of Public Health, Jay Bhatt dan dokter di Massachusetts, Shazia Ahmed sepakat protokol kesehatan (3M) menjadi alat utama untuk mencegah infeksi dan penularan virus. Mengenakan masker wajah misalnya, dapat mengurangi risiko infeksi hingga 70 persen.
Baca juga: PDIB: tetap lakukan protokol kesehatan setelah diberi vaksin COVID-19
Mereka, seperti dikutip dari ABC News, Sabtu mengungkapkan, mendapatkan vaksin mengajarkan tubuh cara berhasil melawan virus tanpa benar-benar sakit dan ini berbeda dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat, yang mengandalkan pengurangan paparan virus.
Jadi, untuk mengatasi pandemi secara efektif, semua orang harus mengurangi paparan virus dan mendukung kampanye vaksinasi.
Di sisi lain, ada alasan Anda perlu terus memakai masker (dan mempraktikkan pedoman keselamatan lain yang disarankan) selama dan setelah vaksinasi, salah satunya vaksinasi tidak memberikan kekebalan instan.
Vaksin Pfizer, BioNTech dan Moderna membutuhkan dua dosis yang diberikan dengan jarak dua minggu. Bergantung pada vaksinnya, perlu waktu empat hingga enam minggu sejak pemberian dosis awal untuk mencapai tingkat kekebalan dan perlindungan yang sebanding seperti dalam uji klinis. Selama waktu ini, Anda masih mungkin tertular infeksi dan jatuh sakit.
Lebih lanjut, uji coba vaksin tidak melacak apakah peserta memakai masker. Mengingat kurangnya data, tidak jelas apakah kemanjuran vaksinasi ada hubungannya dengan peserta uji coba vaksin yang mengikuti langkah-langkah keamanan kesehatan masyarakat, seperti memakai masker.
Alasan lainnya, ada kemungkinan penyedia layanan kesehatan tidak meniru uji klinis terkontrol. Faktor-faktor seperti bagaimana vaksin disimpan, diangkut, diberikan dapat menentukan keefektifan vaksin.
Baca juga: Paul McCartney bahas vaksin saat rilis album baru
Selain itu, ambang batas kekebalan kelompok untuk COVID-19 tidak diketahui. Kekebalan kelompok terjadi ketika cukup banyak populasi yang terpapar virus, biasanya melalui vaksinasi, dan membatasi kemampuan virus untuk menyebar.
Persentase penduduk yang membutuhkan imunisasi untuk mencapai kekebalan kelompok bervariasi menurut penyakit. Pada kasus campak misalnya, sebanyak 95 persen populasi perlu divaksinasi untuk membatasi penyebaran.
Sementara untuk COVID-19, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) bahkan belum menetapkan ambang kekebalan kawanan.
Hal lainnya yang menjadi pertimbangan, durasi kekebalan vaksin yang tidak diketahui. Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memerlukan median dua bulan data setelah penyelesaian rejimen vaksinasi.
Kabar baiknya, sel memori sistem kekebalan tubuh yang mengidentifikasi infeksi dan meningkatkan respons kekebalan, bertahan lebih dari enam bulan pada pasien COVID-19 tertentu.
Dari sisi penularan, saat ini belum ada kejelasan apakah vaksin mencegah penularan COVID-19. Dalam uji klinis mereka, baik Pfizer, BioNTech maupun Moderna, tidak melacak kasus infeksi tanpa gejala dengan COVID-19.
Hal ini berarti kemampuan vaksin untuk menurunkan penularan tidak pernah dievaluasi. Penelitian selanjutnya perlu mengevaluasi apakah vaksinasi menurunkan penularan virus sebelum pihak medis dapat mengevaluasi kembali peran langkah-langkah kesehatan masyarakat.
Vaksin yang dibuat, diuji dalam 10 bulan terakhir ini menawarkan tingkat kemanjuran lebih dari 94 persen. Sejauh ini, tidak ada kejadian buruk yang serius.
Setiap individu yang memenuhi syarat perlu mendapatkan vaksin. Vaksinasi secara signifikan mengurangi risiko sakit, tetapi ini tidak menandakan berakhirnya tindakan kesehatan masyarakat seperti 3M.
"Kita harus terus mengikuti langkah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mengurangi paparan virus corona seperti memakai masker, cuci tangan dan menjaga jaga jarak," demikian kesimpulan Bhatt dan Ahmed.
Berita Terkait
Pemkot Palangka Raya gencar cegah penyebaran DBD melalui gerakan PSN
Senin, 5 Februari 2024 16:32 Wib
Cegah DBD, Dinkes Palangka Raya gencarkan gerakan 3M Plus
Jumat, 10 November 2023 16:54 Wib
Dinkes Gunung Mas imbau masyarakat lakukan 3M plus berantas DBD
Senin, 10 April 2023 18:49 Wib
Cegah COVID-19 dengan respirator 3M N95
Kamis, 20 Januari 2022 15:15 Wib
Wapres Ma'ruf Amin: 3M dan vaksinasi COVID-19 hukumnya wajib dipatuhi
Selasa, 2 Februari 2021 16:22 Wib
Legislator ingatkan masyarakat patuhi prokes meski ada vaksin
Rabu, 13 Januari 2021 16:16 Wib
Forum komunikasi lintas tokoh diharapkan bantu sukseskan pembangunan
Jumat, 18 Desember 2020 13:33 Wib
Mendikbud luncurkan pedoman perubahan perilaku prokes 3M dalam 77 bahasa daerah
Selasa, 1 Desember 2020 17:19 Wib