Pemkot Palangka Raya gencar cegah penyebaran DBD melalui gerakan PSN

id dinkes,palangka raya,dbd,psn,3m plus

Pemkot Palangka Raya gencar cegah penyebaran DBD melalui gerakan PSN

Pj Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), terus menggencarkan upaya pencegahan terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui pelaksanaan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"Saya instruksikan para camat dan lurah untuk aktif melaksanakan gerakan PSN. Langkah ini diambil guna menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Dengue," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Senin.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat turut aktif melakukan gerakan PSN dengan menjadi juru pemantau jentik, minimal di lingkungan tempat kerja atau tempat tinggal masing-masing.

"Camat dan lurah juga harus melibatkan seluruh unsur mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, ketua RT/RW, dan lainnya untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya nyamuk DBD dan cara pencegahannya," kata Hera.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo menambahkan PSN dapat dilakukan masyarakat melakukan gerakan 3M plus, meliputi menguras tempat penampungan air secara berkala, menutup penampungan air dan mendaur, atau mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti serta menaburkan bubuk Abate.

"Selain itu juga dengan melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bubuk Abate ini bisa diperoleh secara gratis di puskesmas yang ada di Kota Palangka Raya," kata Andjar.

Baca juga: Pj Wali Kota Palangka Raya sosialisasi pencegahan DBD di sekolah

Data Dinas Kesehatan Palangka Raya menunjukkan ada 94 kasus DBD pada periode Desember 2023.. Tren peningkatan kasus itu terjadi dari pekan pertama hingga pekan terakhir. Kemudian di pekan terakhir Desember 2023, terdapat 25 kasus DBD dan meningkat pada pekan pertama Januari 2024 menjadi 31 kasus.

Andjar menambahkan di Kota Palangka Raya, kasus DBD meningkat sejak Desember tahun lalu. Peningkatan kasus itu terjadi sejak Ibu Kota Provinsi Kalteng itu memasuki musim hujan yang banyak menimbulkan genangan air.