Pemprov upayakan perluasan kawasan konservasi di Kalteng

id Pemprov kalteng, kalimantan tengah, sekda fahrizal fitri, usulan tahura kalteng, taman nasional sebangau, perluasan konservasi kalteng, klhk, kementer

Pemprov upayakan perluasan kawasan konservasi di Kalteng

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri. (ANTARA/Ho-Biro Adpim Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya mendorong perluasan kawasan konservasi di wilayah setempat.

Salah satunya melalui usulan pembangunan Taman Hutan Raya atau Tahura yang berbatasan dengan Taman Nasional Sebangau, kata Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Minggu.

"Ini sebagai bagian dari upaya untuk memperluas kawasan konservasi di Kalimantan Tengah," jelasnya dalam kegiatan penyerahan Penghargaan Dedikasi Konservasi oleh KLHK di Kantor Balai Taman Nasional Sebangau.

Untuk itu pihaknya berharap kepada Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno yang hadir dalam kegiatan, memberikan dukungannya terkait usulan Tahura yang memiliki luas sekitar 51 ribu hektare tersebut.

Lebih lanjut Fahrizal menyampaikan, pihaknya juga mengapresiasi pihak Taman Nasional Sebangau yang selama ini konsisten merehabilitasi gambut di kawasan taman nasional, melibatkan pihak terkait lainnya serta masyarakat.

"Salah satunya melalui pembangunan sekat kanal guna meminimalisir terjadinya kebakaran di musim kemarau," tambah Sekda Kalteng tersebut.

Dalam hal ini, pemerintah daerah mengapresiasi para forester yang sudah berjuang untuk menjaga alam. Mereka bekerja memberikan peringatan kepada manusia, demi keberlangsungan generasi selanjutnya.

"Kami senantiasa mendukung berkenaan upaya perlindungan kedepannya. Taman nasional ini menjadi bagian objek wisata yang diharapkan juga memberi pendapatan, baik bagi negara maupun masyarakat sekitar guna menggerakkan perekonomian," terangnya.

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Sebangau Andi Muhammad Kadhafi mengatakan, saat ini pihaknya juga berpacu dalam upaya menyelesaikan perpustakaan Taman Nasional Sebangau, sebagai implementasi dari cara baru agar UPT menjadi organisasi pembelajaran.

"Kami juga berpacu dengan waktu menyelesaikan penulisan dua buah buku, meliputi "sinergi konservasi dua negeri" dan "Konservasi diantara manusia"," katanya.