Pengembangan kawasan food estate Kalteng berjalan baik meski curah hujan tinggi

id Gubernur kalteng, sugianto sabran, kalimantan tengah, food estate, belanti siam, pandih batu, pulang pisau, kapuas, pertanian padi

Pengembangan kawasan food estate Kalteng berjalan baik meski curah hujan tinggi

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran beserta jajaran meninjau kawasan food estate di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulang Pisau, Selasa, (2/2/2021). (ANTARA/Ho-MMC Kalteng)

Pulang Pisau (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meninjau kawasan pengembangan food estate, diantaranya Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau.

"Kami ke Desa Belanti Siam meninjau perkembangan food estate disini, terlebih belakangan curah hujan cukup tinggi," katanya di sela peninjauan, Selasa.

Dijelaskannya, meski curah hujan begitu tinggi, namun hanya sebagian kecil lahan pertanian yang terdampak. Hal itu juga dikarenakan saluran induk primer maupun sekunder belum secara menyeluruh berfungsi.

Namun ia menegaskan seluruh pihak yang terlibat terus bekerja keras, melakukan berbagai pembenahan maupun peningkatan yang dibutuhkan.

Selanjutnya, pihaknya juga berinteraksi dengan para petani di lapangan untuk mengetahui perkembangannya, terutama peralihan pertanian ke mekanisasi.

"Hal itu juga sudah berjalan cukup baik dan kedepan kami harapkan bisa lebih meningkat lagi," jelasnya.

Sugianto menegaskan, agar semua pihak optimis terkait pengembangan food estate tersebut. Menurutnya jika sebelumnya para petani bisa melakukan pengembangan pertanian dengan cukup baik, maka sudah seharusnya menjadi lebih baik lagi dengan optimalnya dukungan pemerintah.

Apalagi banyak keuntungan lainnya dengan kehadiran food estate, seperti peningkatan berbagai infrastruktur daerah, mulai dari jalan dan jembatan, bahkan hingga pelabuhan maupun lainnya.

"Seperti ada ruas jalan yang mulai dilebarkan, yang tadinya belum beraspal kini mulai diaspal, serta lainnya," ungkapnya.

Terkait adanya kendala di lapangan, pihaknya juga menurunkan tim yang secara rutin melakukan pengecekan. Misalnya informasi mengenai adanya petani yang hasilnya 1,4 ton per hektare, agar hal ini tidak digeneralisasi dan tim pemprov akan turun untuk mengkaji kebenarannya.

Dalam peninjauan tersebut, turut hadir Kapolda Kalteng dan Danrem, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Kepala Dinas TPHP, Kepala DPUPR, serta pihak terkait lainnya.