Sukamara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, melakukan berbagai persiapan menyambut kedatangan Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo, sebagai upaya mendukung kesuksesan program food estate di wilayah setempat.
Persiapan perlu dilakukan karena kedatangan Mentan itu sebagai upaya menindaklanjuti rencana peternakan sapi berkapasitas 10 ribu ekor di wilayah ini, kata Wakil Bupati Sukamara Ahmadi usai memimpin rapat di Aula Kantor Bupati setempat, Rabu.
"Peternakan sapi berkapasitas 10ribu ekor di Sukamara memang tindak lanjut dari Surat bapak Gubernur Kalteng. Dan, kami selaku Pemkab Sukamara juga siap mendukung dan mensukseskan food estate di wilayah ini," singkat Ahmadi.
Sekda Sukamara Sutrisno menerangkan bahwa pihaknya sudah membentuk dan menyusun panitia persiapan kunjungan bapak Presiden Indonesia Joko Widodo. Bahkan telah dilakukan peninjauan secara berkala lokasi Sukamara Ranch.
"Kunjungan Mentan RI ini setelah panen raya artinya sekilas melakukan peninjauan. Lalu, yang harus patut diperhatikan semisalkan kalau peternakan dimana titik-titik jalan yang baik, untuk meninjau rumput serta karyawan setempat," kata Sutrisno.
Ditempat yang sama, Revi selaku perwakilan PT CBI mengatakan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan pihak Pemkab Sukamara setelah mendapat copy surat undangan Bapak gubernur terkait kunjungan Mentan RI ke Belanti Siam dan Sukamara.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 mulai dilaksanakan di Sukamara
"Jadi informasinya rute beliau akan landing ke Tjilik riwut dan akan melakukan panen raya di Belanti Siam, kemudian ke Sukamara dan akan landing ke landing di PNHK. Karena itu, bila ada rowndownya bahwa akan sampai di Sukamara pada siang hari. Jadi, untuk persiapan sendiri semua relatif sudah ada," kata Revi.
Dwi selaku perwakilan dari PT. Prima Nusantara Abadi menambahkan, persiapan yang dilakukan adalah mengenai populasi sapi per hari 1800 ekor, rumput alam yang ada di Sukamara proaktif rendah dan serat kasarnya tinggi. Hal itulah yang mengakibatkan Ranch sapi sangat sulit, karena kotorannya tidak terlalu lembek, dan kami ada suplemen dan kami sudah membangun jalan poros dari target.
"Kami juga membangun sarana buat ranch area, dengan harapan lokasi kita dari 20 Ha dibagi per blok, seluruh karyawan juga sudah menempati setiap base camp dengan harapan bisa betah di situ dan akan kita kembangkan nantinya," demikian Dwi.
Baca juga: ASN Sukamara diminta terus tingkatkan kompetensi
Baca juga: Sungai Jelai terindikasi alami cemar ringan
Baca juga: Pemkab Sukamara mediasi permasalahan antara masyarakat dan perusahaan