Buntok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah akan mengembangkan 13 destinasi wisata yang ada di wilayah setempat untuk menarik minat wisatawan.
"Sebanyak 13 objek wisata tersebut tersebar di enam kecamatan di daerah ini. Dikembangkannya 13 destinasi objek wisata ini, seiring dengan telah disahkannya peraturan daerah (Perda) terkait hal itu," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Barito Selatan, DR Manat Simanjuntak di Buntok, Jumat.
Ia menjelaskan, sebanyak 13 objek wisata itu yakni air terjun Senangu yang berada di Desa Bintang Ara, Kecamatan Gunung Bintang Awai, kawasan ekosistem air hitam yang berada di Desa Teluk Timbau, Batilap dan Desa Batampang, Kecamatan Dusun Hilir.
Kemudian lanjut dia, objek wisata Tugu Gerakan Mandau Telawang Pancasila Sakti (GMTPS) di Desa Bundar, Kecamatan Dusun Utara, dan Kecamatan Dusun Selatan. Objek wisata Danau Bundar di Kecamatan Dusun Utara.
Setelah itu objek wisata Danau Sanggu, Danau Sababilah, Danau Malawen dan Danau Ganting di Kecamatan Dusun Selatan, Kampung Terapung Bambaler, di Desa Baru, Kecamatan Dusun Selatan, Gua Liang Lempang di Desa Palurejo, Kecamatan Gunung Bintang Awai.
"Juga ada gua liang Santangan di Desa Sei Paken, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kawasan Adat Suku Bawo, di Desa Bintang Ara, objek wisata Danau Sadar, Kawasan Kerbau Rawa di Desa Tampulang Kecamatan Jenamas, dan Danau Bahalang (Barito Mati) di Kekurahan Bangkuang, Kecamatan Karau Kuala," terang Manat Simanjuntak.
Dikatakannya, pengembangan destinasi wisata itu dilaksanakan dari 2020 sampai 2035 mendatang. Terhitung 2021 sampai 2025 akan dilakukan pembangunan infrastruktur sebagai aksesnya.
Menurut dia, pemerintah daerah juga akan mempersiapkan atraksi dan fasilitas pendukung untuk memenuhi keinginan wisatawan pada destinasi, sehingga kunjungan wisatawan pada beberapa destinasi termasuk yang unggulan ini dapat terus meningkat.
"Adapun sejumlah event tersebut akan dilaksanakan di desa wisata Sanggu, gua liang lempang, dan objek wisata kerbau rawa," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan penelusuran ke pusat dan ada beberapa perencanaan untuk melaksanakan event kerjasama melalui dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan daerah dengan kementerian.
"Kita saat ini sedang mengumpulkan data dan menyampaikannya dalam bentuk proposal untuk melaksanakan kegiatan di destinasi wisata yang ada di daerah ini," tambah dia.
Baca juga: Dandrem Kalteng: Masyarakat berperan penting hentikan penularan COVID-19
Dia menyampaikan, ada tiga event yang akan dilaksanakan nantinya yakni sepeda dari Buntok menuju ke Pendang, pulang pergi yang diselingi dengan memancing ikan.
"Kita juga akan melaksanakan karnaval budaya nusantara, karena kita sudah memiliki Komite Seni Budaya Nasional (KSBN) yang malamnya dilaksanakan festival dengan menghadirkan penyanyi dan musisi lokal," tambah dia.
Manat Simanjuntak berharap hal ini dapat terlaksana, dan mudah-mudahan pandemi COVID-19 bisa berlalu, sehingga bisa mengumpulkan orang.
Meskipun demikian, pada Februari 2021 ini pihaknya akan membuat promosi terhadap kawasan ekosistem air hitam (KEAH) yang ada di Kecamatan Dusun Hilir.
"Mudah-mudahan talen-talen muda di Barito Selatan ini nantinya bisa bekerjasama dengan 'Made In Adventure' untuk melaksanakan produksi. Dengan adanya itu, dapat memicu lahirnya destinasi wisata baru dan saat ini beberapa desa sudah menggeliat membangun destinasi wisata," ucapnya.
Harapan lainnya dari sektor pariwisata ini, pihaknya menginginkan adanya panggung untuk anak sekolah melakukan pentas seni secara bergiliran, sehingga kota Buntok bisa lebih ramai dengan aktivitas remaja.
"Kita juga berharap kepada masyarakat bisa bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Barsel melalui Disporaparbud supaya dapat meningkatkan sektor pariwisata," demikian Manat Simanjuntak.
Baca juga: DPRD Barsel harapkan musrenbang tampung semua aspirasi masyarakat