Kepala Puskesmas Buntok: efek samping vaksin COVID-19 kategori ringan

id Kepala Puskesmas Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, dr Zulfantri , efek samping vaksin COVID-19 kategori ringan, efek samping vaksin

Kepala Puskesmas Buntok: efek samping vaksin COVID-19 kategori ringan

Kegiatan pencanangan vaksinasi COVID-19 yang berlangsung di Puskesmas Buntok pada 2 Februari 2021. ANTARA/Bayu Ilmiawan.

Buntok, Kalteng (ANTARA) - Kepala Puskesmas Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, dr Zulfantri memastikan adanya keluhan yang disampaikan sejumlah pejabat dan tenaga kesehatan, setelah 30 menit disuntik vaksin COVID-19, merupakan hal biasa dan masuk dalam kategori ringan.

"Alhamdulillah pelaksanaan pencanangan vaksinasi berjalan dengan lancar, dan untuk efek sampingnya ringan saja yakni nyeri pada bekas suntikan dan sedikit mengantuk saja," kata dr Zulfantri di Buntok, Jumat.

Menurut dia, efek tersebut muncul 30 menit pertama setelah disuntikannya vaksin COVID-19 jenis sinovac itu. Dan, ffek tersebut bukan masuk kategori berbahaya. Sebab, 30 menit pertama itu merupakan respon tubuh karena benda asing masuk.

"Jikapun ada nyeri pada otot yang menjadi lokasi disuntiknya vaksin tersebut, sebenarnya wajar. Termasuk saat beredar vaksin tersebut didalam tubuh, hanya akan sedikit mengantuk dan bukan mengantuk berat," beber dia.

Meski begitu, Kepala Puskesmas Buntok itu menegaskan bahwa pihaknya juga terus melakukan pemantauan terhadap pejabat dan tenaga kesehatan yang telah disuntik vaksin pada tanggal 2 Februari 2021.

Zulfantri mengatakan bahwa pihaknya juga sudah memberikan nomor telepon, bahkan kadang menghubungi pejabat maupun tenaga kesehatan yang telah divaksinasi. Dan untuk keluhan yang dialami setelah tiga hari hanya sedikit pegal pada daerah bekas penyuntikan.

"Jadi vaksin COVID-19 jenis sinovac ini aman, karena hanya ada efek samping yang ringan-ringan saja dialami orang yang sudah divaksinasi pada 30 menit pertama hingga tiga hari setelah dilaksanakannya vaksinasi," ucapnya.

Ia juga mengatakan dengan pak bupati telah memberikan contoh sebagai orang pertama disuntikan vaksin COVID-19 di Barito Selatan ini merupakan ajakan dan contoh yang sangat berpengaruh kepada masyarakat.

"Untuk itu, masyarakat diimbau agar mau divaksinasi, sebab vaksin ini aman dan halal, dan vaksinasi ini demi kebaikan kita bersama," ucapnya.

Baca juga: Pemkab Barsel kembangkan 13 destinasi wisata

Selain itu ia juga menyampaikan, respon tubuh orang yang belum divaksin dengan orang yang sudah divaksin terhadap virus corona tentunya berbeda.

Menurut dia, kalau orang yang belum divaksin, tubuhnya akan memerlukan waktu antara 2 pekan hingga satu bulan dalam mengatasi virus yang masuk ke tubuh, dan selama waktu itu kondisi tubuh akan terjadi kontraksi organ, sehingga bisa menyebabkan orang meninggal dunia.

"Hal itu karena tubuh orang yang belum divaksin terlalu lambat dalam mengatasi, sehingga terjadi kontraksi organ dan pada akhirnya bisa meninggal dunia," terang Zulfantri.

Sedangkan orang yang sudah divaksin, meskipun terjadi peradangan, namun memerlukan waktu tiga hari dan bahkan kurang dari waktu itu tubuhnya dapat mengatasi virus, sebab begitu virus masuk, anti body tubuh sudah langsung mengenal dan merespon, serta melawannya.

Untuk Zulfantri mengimbau kepada masyarakat agar mau divaksinasi, dan itu demi kebaikan bersama. Disamping itu juga, masyarakat diharapkan supaya tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mamakai masker, sering mencuci tangan diair mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Baca juga: DPRD Barsel harapkan musrenbang tampung semua aspirasi masyarakat

Baca juga: DPRD Barsel minta pemkab benahi Plaza Beringin Buntok