Warga Sampit kaget dapati buaya memakan bangkai dekat permukiman
Sampit (ANTARA) - Warga Desa Bangkuang Makmur Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur, dibuat kaget dengan kemunculan seekor buaya besar yang sedang memakan bangkai binatang di bantaran sungai dekat permukiman warga.
"Kejadiannya pagi tadi. Buayanya cukup besar. Sebenarnya sudah sering buaya muncul, cuma baru kali ini sempat terekam video, makanya banyak warga yang tahu. Ini memang menjadi perhatian kami karena rawan bagi keselamatan warga," kata Kepala Desa Bangkuang Makmur, Fitriannur di Sampit, Rabu.
Dari video yang sempat direkam warga, buaya besar dengan panjang diperkirakan lebih dari tiga meter itu sedang menghempas-hempaskan bangkai binatang, kemudian memakannya.
Pemandangan ini membuat warga cemas karena kejadiannya di bantaran sungai dekat dengan rumah-rumah warga. Warga khawatir karena hingga saat ini masih banyak dari mereka yang beraktivitas di sungai.
Untuk mencegah hal tidak diinginkan, pemerintah desa kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai agar tidak menjadi korban serangan buaya.
Baca juga: Lembaga adat diminta tingkatkan peran menjaga kondusivitas Kotim
Fitriannur juga mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah rumah tangga dan bangkai binatang ke sungai karena bisa memicu kedatangan buaya yang kelaparan mencari makan. Ternak seperti ayam, bebek dan lainnya juga diharapkan tidak diletakkan dekat sungai karena bisa memancing buaya datang untuk memangsa.
"Hari ini kami memasang papan peringatan di sejumlah lokasi, khususnya di tempat kemunculan buaya tadi pagi. Kami mengimbau warga untuk lebih berhati-hati," kata Fitriannur.
Komandan Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi tersebut dan segera meninjau lokasi kemunculan buaya.
Menurut Muriansyah, dari video yang beredar terlihat jelas buaya besar itu sedang menghempas-hempaskan bangkai binatang untuk dimakan. Ini menunjukkan buaya menyasar perairan permukiman untuk mencari mangsa atau makanan.
"Mudah-mudahan bangkai binatang yang dimakan buaya itu tadi bukan diberi warga. Kalau bangkai itu justru sengaja diberi atau dapat di lokasi tersebut, maka buaya akan sering datang ke lokasi tersebut," demikian Muriansyah.
Baca juga: Rp60 miliar anggaran dialihkan untuk penanganan COVID-19 di Kotim
"Kejadiannya pagi tadi. Buayanya cukup besar. Sebenarnya sudah sering buaya muncul, cuma baru kali ini sempat terekam video, makanya banyak warga yang tahu. Ini memang menjadi perhatian kami karena rawan bagi keselamatan warga," kata Kepala Desa Bangkuang Makmur, Fitriannur di Sampit, Rabu.
Dari video yang sempat direkam warga, buaya besar dengan panjang diperkirakan lebih dari tiga meter itu sedang menghempas-hempaskan bangkai binatang, kemudian memakannya.
Pemandangan ini membuat warga cemas karena kejadiannya di bantaran sungai dekat dengan rumah-rumah warga. Warga khawatir karena hingga saat ini masih banyak dari mereka yang beraktivitas di sungai.
Untuk mencegah hal tidak diinginkan, pemerintah desa kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai agar tidak menjadi korban serangan buaya.
Baca juga: Lembaga adat diminta tingkatkan peran menjaga kondusivitas Kotim
Fitriannur juga mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah rumah tangga dan bangkai binatang ke sungai karena bisa memicu kedatangan buaya yang kelaparan mencari makan. Ternak seperti ayam, bebek dan lainnya juga diharapkan tidak diletakkan dekat sungai karena bisa memancing buaya datang untuk memangsa.
"Hari ini kami memasang papan peringatan di sejumlah lokasi, khususnya di tempat kemunculan buaya tadi pagi. Kami mengimbau warga untuk lebih berhati-hati," kata Fitriannur.
Komandan Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi tersebut dan segera meninjau lokasi kemunculan buaya.
Menurut Muriansyah, dari video yang beredar terlihat jelas buaya besar itu sedang menghempas-hempaskan bangkai binatang untuk dimakan. Ini menunjukkan buaya menyasar perairan permukiman untuk mencari mangsa atau makanan.
"Mudah-mudahan bangkai binatang yang dimakan buaya itu tadi bukan diberi warga. Kalau bangkai itu justru sengaja diberi atau dapat di lokasi tersebut, maka buaya akan sering datang ke lokasi tersebut," demikian Muriansyah.
Baca juga: Rp60 miliar anggaran dialihkan untuk penanganan COVID-19 di Kotim