Barsel miliki Satgas Prokes Hajatan

id Barsel miliki Satgas Prokes Hajatan, barsel, Barito Selatan

Barsel miliki Satgas Prokes Hajatan

Kapolres Barito Selatan, AKBP Agung Tri Widiantoro bersama Dandim 1012 Buntok, Letkol Inf Dwi Tantomo menyematkan tanda kepada perwakilan Satgas Prokes Hajatan, Jumat (19/2/2021). ANTARA/Bayu Ilmiawan

Buntok (ANTARA) - Tim gabungan Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah bersama Polres dan Kodim 1012 Buntok membentuk Satuan Tugas Protokol Kesehatan (Prokes) Hajatan untuk pengendalian penyebaran COVID-19 di wilayah setempat.

"Satgas Prokes Hajatan ini membantu meringankan tugas tim yang telah melaksanakan operasi yustisi," kata Kapolres Barito Selatan, AKBP Agung Tri Widiantoro saat memimpin apel launching Satgas Prokes Hajatan bersama Dandim 1012 Buntok, Letkol Inf Dwi Tantomo di Buntok, Jumat.

Ia menjelaskan, salah satu tugas dari satgas ini mengimbau kepada masyarakat di daerah ini agar tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya menimbulkan kerumunan banyak orang seperti acara pernikahan dan acara adat.

"Apabila masyarakat tetap melaksanakan, mau tidak mau harus dibubarkan, karena dikhawatirkan dengan kerumunan itu akan menimbulkan klaster-klaster baru masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19," tegasnya.

Ia mengharapkan, dengan adanya satgas yang baru terbentuk ini membuat masyarakat di Barito Selatan semakin sadar bahwa COVID-19 sangat berbahaya. Kesadaran masyarakat yang paling utama untuk menghentikan penyebarannya.

Agung Tri Widiantoro juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengingatkan, mengimbau dan mengedukasi masyarakat agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan.

Selain itu Kapolres juga menyampaikan, pihaknya pada Kamis (18/2) kemarin sudah mencanangkan masjid tangguh. Sebagai proyek percontohan dalam program ini adalah Masjid Agung Baiturrrahman Buntok.

"Pada masjid tangguh ini, masyarakat atau jamaahnya mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah," jelasnya.

Masjid tangguh tersebut lanjut dia, mewajibkan jamaahnya menggunakan masker. Selain itu disiapkan alat cuci tangan, hand sanitizer serta alat pengukur suhu tubuh bagi jamaah yang ingin melaksanakan sholat.

Kemudian, tambah dia, pada masjid itu juga tidak menggunakan karpet karena dikhawatirkan bisa menimbulkan penularan COVID-19. Dengan adanya masjid tangguh itu, diharapkan masyarakat Barito Selatan juga tangguh dalam memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

"Kita juga berharap kedepannya akan muncul lagi masjid-masjid tangguh lainnya di seluruh Kabupaten Barito Selatan ini," kata dia.

Selain mencanangkan masjid tangguh, pihaknya juga akan mencanangkan tempat ibadah agama lain yang tangguh menghadapi COVID-19 seperti gereja tangguh dan pura tangguh.

"Termasuk mencanangkan pasar tangguh, fasilitas umum tangguh, dan perkantoran tangguh, sehingga dengan pencanangan tersebut dapat meminimalisir masyarakat terkonfirmasi positif COVID-19," terang Agung Tri Widiantoro.

Kapolres juga mengajak kepada semua supaya bersama-sama berdoa agar masyarakat Barito Selatan, dan Indonesia pada umumnya agar selalu dilindungi Allah SWT.

"Kita juga berdoa, semoga pandemi ini segera berakhir dimuka bumi, sehingga kehidupan kita bisa normal seperti biasanya," demikian Agung Tri Widiantoro.

Apel bersama peluncuran Satgas Hajatan untuk pengendalian penyebaran COVID-19 di wilayah setempat dihadiri Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Perhubungan Barito Selatan.

Baca juga: Usulan masyarakat desa didominasi infrastruktur dan jaringan telekomunikasi