Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Ruselita mengatakan, peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 bagi seluruh umat Hindu merupakan momentum untuk mensucikan jiwa dan raga.
"Rahajeng nyanggra rahina Nyepi caka 1943 dan selamat Hari Raya Nyepi 2021, Tahun Baru Saka 1943 bagi seluruh umat Hindu khususnya di Kota Palangka Raya. Selamat menjalankan Catur Brata Penyepian," katanya di Palangka Raya, Minggu.
Srikandi di DPRD Kota Palangka Raya itu menuturkan, Hari Raya Nyepi dirayakan dengan Catur Brata Penyepian selama 24 jam, yaitu dengan amati geni (tidak menyalakan api atau listrik), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
Menurut dia, dalam kesunyian dan dalam keheningan ini merupakan momentum tepat untuk introspeksi diri dan menyucikan jiwa dan raga manusia.
"Semoga lancar dalam menjalankan Catur Brata sehingga dapat mengembalikan jiwa yang bersih dan suci, untuk kedamaian hati," ucapnya.
Di tengah masa pandemi seperti ini, sangatlah tepat jika setiap umat manusia merenung untuk menghadirkan jiwa baru yang lebih peduli, baik itu peduli kepada gaya hidup sehat, peduli kepada lingkungan, maupun peduli kepada sesamanya.
"Spirit itu pula yang melandasi umat Hindu dalam merayakan Nyepi," kata Ruselita.
Ruselita yang juga tergabung di Komisi B DPRD Kota Palangka Raya tersebut menambahkan, dengan adanya program vaksinasi yang sedang berjalan saat ini, ada harapan besar agar pandemi segera berlalu sehingga kehidupan sosial ekonomi masyarakat pun kembali pulih.
Meskipun saat ini pemberian vaksinasi belum 100 persen kepada masyarakat, tetapi tidak ada salahnya doa terbaik yakni daerah ini bebas dari COVID-19 selalu dihaturkan kepada Sang Maha Pencipta alam semesta.
"Semoga di hari-hari mendatang, kita bisa memasuki babak baru yang lebih baik dan aktivitas keagamaan juga pulih dan semarak," demikian Ruselita.
Baca juga: DPRD ingatkan masyarakat mewaspadai COVID-19 varian baru