Deteksi virus SARS COV-2, tim peneliti Nusantics deteksi kualitas udara di bioskop

id Bioskop,deteksi kualitas udara di bioskop ,virus SARS COV-2, tim peneliti Nusantics

Deteksi virus SARS COV-2, tim peneliti Nusantics deteksi kualitas udara di bioskop

Cinema XXI & Nusantics melakukan penelitian untuk mendeteksi virus SARS COV-2 dalam udara di studio bioskop. ANTARA/HO- Cinema XXI/aa. (Handout Cinema XXI)

Hasilnya, tidak ditemukan partikel virus SARS COV-2 atau mutasinya seperti B.1.1.7, B.1.351, E484K dan D614G pada bioskop XXI yang diteliti.
Jakarta (ANTARA) - Cinema XXI bersama dengan startup bioteknologi Nusantics melakukan penelitian bersama untuk mendeteksi kemungkinan adanya virus SARS COV-2 dalam udara di studio bioskop.

Tim peneliti Nusantics mengambil sampel udara dengan alat khusus di lima lokasi bioskop Cinema XXI pada 23 - 27 Maret 2021. Pengambilan sampel dilakukan sebelum jam tayang pertama dan setelah jam tayang terakhir di studio bioskop.

Hasilnya, tidak ditemukan partikel virus SARS COV-2 atau mutasinya seperti B.1.1.7, B.1.351, E484K dan D614G pada bioskop XXI yang diteliti.

Chief of Technology Officer (CTO) Nusantics, Revata Utama, mengatakan dalam siaran resmi, Selasa, "Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan kami agar industri film tanah air dapat bangkit kembali dan hasilnya dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat untuk #KembalikeBioskop dengan aman, karena Cinema XXI telah menjalankan protokol kesehatan dengan baik.”

Baca juga: Bioskop di daerah ini mulai beroperasi kembali

Sebelumnya Nusantics juga tergabung dalam gugus tugas penanggulangan pandemi yang dibentuk oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Nusantics merancang desain utama PCR test kit untuk mendeteksi COVID- 19 dengan strain virus lokal dan mutasi terbaru yang kemudian diproduksi oleh Biofarma dan telah digunakan di seluruh Indonesia sejak April 2020.

Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, juga menyatakan dukungannya untuk kebangkitan industri perfilman. Dia mengatakan, jangan jadikan pandemi sebagai penghalang bagi kemajuan industri film tanah air.

"Kita harus tetap mendukung pelaku industri untuk dapat berkarya dan memastikan karyanya dinikmati masyarakat. Protokol dan upaya pencegahan harus tetap dijalankan, tetapi riset seperti ini juga penting dilakukan secara berkala untuk memastikan kondisi di lapangan demi keamanan bersama."

Baca juga: Ini penyebab bioskop tetap sepi saat pandemi

Sementara itu, Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI Dewinta Hutagaol mengatakan hasil riset membuat pihaknya semakin semangat menyambut masyarakat kembali ke bioskop untuk menuntaskan kerinduan dalam menikmati pengalaman menonton di bioskop.

"Lebih lanjut kami berharap, bioskop sebagai hilir dari industri Perfilman Nasional dapat kembali memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan perfilman tanah air dan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, industri perfilman bangsa dapat kembali bangkit."

Dia pun tetap mengimbau penonton untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung ke bioskop dan menunda pergi ke bioskop bila merasa kurang sehat.

Pada 2019, industri perfilman Indonesia sedang bertumbuh sangat pesat, sejalan dengan data dari filmindonesia.or.id yang menyatakan bahwa film Nasional ditonton oleh hampir 52 juta orang.

Baca juga: Daerah ini izinkan pembukaan bioskop dengan protokol ketat COVID-19

Namun, semuanya berubah ketika pandemi melanda dunia tahun 2020 lalu. Seluruh industri, termasuk industri perfilman di Indonesia harus berhenti sejenak.

Setelah melalui berbagai penyesuaian peraturan terkait pergerakan sosial, adaptasi kebiasaan baru serta proses vaksinasi selama satu tahun masa pandemi, harapan itu kembali hadir.

Berbagai sektor industri mulai kembali bangkit. Sayangnya, industri perfilman nasional masih belum bergerak secara optimal, terlihat dari jumlah perolehan film nasional yang hingga Maret 2021 baru dinikmati oleh sekitar 445 ribu penonton.

Sebagai hilir dari industri perfilman nasional, bioskop mengedepankan keamanan dan kenyamanan pengunjung dan seluruh karyawan. Komitmen untuk membuat penonton merasa aman dan nyaman diwujudkan melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan anjuran Pemerintah Pusat dan Daerah, proses disinfeksi ruangan secara berkala, pemasangan lampu UV – C serta memperhatikan proses sirkulasi udara, memastikan pasokan udara segar, dalam ruangan bioskop.

Baca juga: Bioskop di daerah ini diizinkan beroperasi meski zona merah