Kaum milenial Kotim dibekali pengetahuan menangkal radikalisme
Sampit (ANTARA) - Kaum milenial, khususnya kalangan mahasiswa di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menjadi sasaran sosialisasi pencegahan radikalisme agar mereka mempunyai kemampuan menangkal pengaruh buruk paham yang salah tersebut.
"Analisa kami memang saat ini yang banyak dan gampang dipengaruhi paham radikal adalah golongan mahasiswa dan mahasiswi, khususnya golongan milenial. Karena kaum milenial ini gampang dimasuki makanya kami mencoba merangkul mahasiswa dan mahasiswi dulu karena yang bisa lebih kritis dan gampang juga dipengaruhi," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Win RK Benung di Sampit, Senin.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menggelar sosialisasi kontra radikal dan deradikalisasi dengan mengundang puluhan mahasiswa dari lima perguruan tinggi di Sampit. Tiga narasumber yang dihadirkan berasal dari Polres Kotawaringin Timur, Kodim 1015/Spt dan tokoh agama setempat.
Wim berterima kasih karena peserta sangat antusias mengikuti acara. Ini sangat penting agar kaum milenial tersebut memiliki pengetahuan yang benar dan mempunyai daya tangkal sehingga tidak sampai terpengaruh radikalisme dan terorisme.
Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan peran serta mahasiswa dan pemuda dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta mencegah radikalisme dan terorisme.
Wim berharap kepedulian seluruh elemen masyarakat untuk turut mencegah munculnya radikalisme dan terorisme. Paham yang salah tersebut tidak boleh tumbuh karena berbahaya bagi keutuhan bangsa.
Baca juga: Kendaraan berat dilarang melintasi jalan dalam kota Sampit
"Sejauh ini belum ada muncul paham radikal di Kotawaringin Timur, namun gerakan-gerakan "di bawah tanah" yang belum terpantau juga harus kita antisipasi. Makanya Kesbangpol bersama TNI dan Polri serta instansi terkait lainnya terus mencegah agar paham radikal itu tidak muncul di Kotawaringin Timur. Paham radikal sudah menimbulkan teror dan keresahan," kata Wim RK Benung.
Sementara itu Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati saat membuka sosialisasi tersebut, mengapresiasi kegiatan itu untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai karaktek bangsa, wawasan kebangsaan, memberikan motivasi, menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap bangsa dan negara.
Menurutnya, masyarakat juga dibutuhkan untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang dapat mengancam tujuan dan kepentingan stabilitas daerah maupun nasional. Untuk itu diperlukan peningkatan nilai-nilai karakter bangsa, wawasan kebangsaan dan untuk memberikan motivasi, menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap bangsa dan negara.
"Kegiatan ini sangat bagus untuk meningkatkan peran serta dan partisipasi mahasiswa dalam menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat, kondisi sosial, hukum dan keamanan yang kondusif dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme di Kabupaten Kotawaringin Timur," demikian Irawati.
Baca juga: Satgas Penanganan COVID-19 Kotim antisipasi lonjakan penumpang mudik lebih awal
"Analisa kami memang saat ini yang banyak dan gampang dipengaruhi paham radikal adalah golongan mahasiswa dan mahasiswi, khususnya golongan milenial. Karena kaum milenial ini gampang dimasuki makanya kami mencoba merangkul mahasiswa dan mahasiswi dulu karena yang bisa lebih kritis dan gampang juga dipengaruhi," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Win RK Benung di Sampit, Senin.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menggelar sosialisasi kontra radikal dan deradikalisasi dengan mengundang puluhan mahasiswa dari lima perguruan tinggi di Sampit. Tiga narasumber yang dihadirkan berasal dari Polres Kotawaringin Timur, Kodim 1015/Spt dan tokoh agama setempat.
Wim berterima kasih karena peserta sangat antusias mengikuti acara. Ini sangat penting agar kaum milenial tersebut memiliki pengetahuan yang benar dan mempunyai daya tangkal sehingga tidak sampai terpengaruh radikalisme dan terorisme.
Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan peran serta mahasiswa dan pemuda dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta mencegah radikalisme dan terorisme.
Wim berharap kepedulian seluruh elemen masyarakat untuk turut mencegah munculnya radikalisme dan terorisme. Paham yang salah tersebut tidak boleh tumbuh karena berbahaya bagi keutuhan bangsa.
Baca juga: Kendaraan berat dilarang melintasi jalan dalam kota Sampit
"Sejauh ini belum ada muncul paham radikal di Kotawaringin Timur, namun gerakan-gerakan "di bawah tanah" yang belum terpantau juga harus kita antisipasi. Makanya Kesbangpol bersama TNI dan Polri serta instansi terkait lainnya terus mencegah agar paham radikal itu tidak muncul di Kotawaringin Timur. Paham radikal sudah menimbulkan teror dan keresahan," kata Wim RK Benung.
Sementara itu Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati saat membuka sosialisasi tersebut, mengapresiasi kegiatan itu untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai karaktek bangsa, wawasan kebangsaan, memberikan motivasi, menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap bangsa dan negara.
Menurutnya, masyarakat juga dibutuhkan untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang dapat mengancam tujuan dan kepentingan stabilitas daerah maupun nasional. Untuk itu diperlukan peningkatan nilai-nilai karakter bangsa, wawasan kebangsaan dan untuk memberikan motivasi, menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap bangsa dan negara.
"Kegiatan ini sangat bagus untuk meningkatkan peran serta dan partisipasi mahasiswa dalam menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat, kondisi sosial, hukum dan keamanan yang kondusif dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme di Kabupaten Kotawaringin Timur," demikian Irawati.
Baca juga: Satgas Penanganan COVID-19 Kotim antisipasi lonjakan penumpang mudik lebih awal