Polisi sterilkan salah satu rumah terduga teroris di Makassar
Makassar (ANTARA) - Pihak kepolisian mensterilkan salah satu rumah terduga setelah penembakan satu terduga teroris di Jalan Manuruki 3, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Aparat memasang garis polisi di pagar depan rumah terduga untuk keperluan olah tempat kejadian perkara (TKP) usai penggerebekan di rumah panggung yang ditempati terduga teroris tersebut saat ditembak polisi hingga akhirnya tewas.
Sejumlah aparat masih berjaga-jaga di lokasi penembakan di RT/RW 001/002, Kelurahan Sudiang Raya untuk menjaga lokasi. Kejadian itu pun mengundang sejumlah warga sekitar.
"Tadi di dapur sempat intip ada suara dengar ribut-ribut di sebelah, ternyata polisi gedor-gedor pintu rumah sebelah," kata warga sekitar Mince Alce yang bersebelahan dengan rumah terduga, usai kejadian.
Selanjutnya, polisi berpakaian preman memaksa masuk ke rumah itu menggunakan topeng (Densus 88) lalu menangkap orang itu. Selanjutnya diikat tangan dari belakang.
"Tadi saya intip dari dapur satu orang diikat tangannya, lalu melawan lalu naik sampai ke atas loteng, terdengar suara ribut-ribut. Saya berteriak, karena takut saya lalu keluar rumah," ujar Ince.
Warga lainnya, Anna Lapo (38) menambahkan mendengar seperti suara petasan hingga dua kali, tapi tidak mengetahui adanya penggerebekan. Bahkan, tadi malam sempat mendengar suara anak kecil menangis di rumah terduga.
Aparat memasang pintu seng rumah terduga teroris yang digaris polisi usai ditembak mati di Jalan Manuruki 3, RT/RW 001/002, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkan
Aparat memasang garis polisi di pagar depan rumah terduga untuk keperluan olah tempat kejadian perkara (TKP) usai penggerebekan di rumah panggung yang ditempati terduga teroris tersebut saat ditembak polisi hingga akhirnya tewas.
Sejumlah aparat masih berjaga-jaga di lokasi penembakan di RT/RW 001/002, Kelurahan Sudiang Raya untuk menjaga lokasi. Kejadian itu pun mengundang sejumlah warga sekitar.
"Tadi di dapur sempat intip ada suara dengar ribut-ribut di sebelah, ternyata polisi gedor-gedor pintu rumah sebelah," kata warga sekitar Mince Alce yang bersebelahan dengan rumah terduga, usai kejadian.
Selanjutnya, polisi berpakaian preman memaksa masuk ke rumah itu menggunakan topeng (Densus 88) lalu menangkap orang itu. Selanjutnya diikat tangan dari belakang.
"Tadi saya intip dari dapur satu orang diikat tangannya, lalu melawan lalu naik sampai ke atas loteng, terdengar suara ribut-ribut. Saya berteriak, karena takut saya lalu keluar rumah," ujar Ince.
Warga lainnya, Anna Lapo (38) menambahkan mendengar seperti suara petasan hingga dua kali, tapi tidak mengetahui adanya penggerebekan. Bahkan, tadi malam sempat mendengar suara anak kecil menangis di rumah terduga.
Aparat memasang pintu seng rumah terduga teroris yang digaris polisi usai ditembak mati di Jalan Manuruki 3, RT/RW 001/002, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkan