Jakarta (ANTARA) - Mantan eksekutif Netflix terbukti melakukan pencucian uang dan menerima suap dari salah satu vendor saat ia masih menjabat di perusahaan penyedia layanan menonton streaming itu.
Melansir The Verge, Minggu, berdasarkan data dari Departemen Keadilan AS mantan eksekutif Netflix itu bernama Michael Kail yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Teknologi Informasi dan Operasi Netflix pada 2011- 2014.
Hakim menyatakan Michael Kail bersalah karena pencucian uang hingga pemalsuan transfer dan juga pengiriman surat.
Michael Kail dinyatakan bersalah karena menggunakan jabatannya untuk mendapatkan keuntungan dan uang untuk kepentingan pribadi saat masih mengisi posisi penting di Netflix.
Gugatan awal datang dari Netflix pada 2014 dengan klaim bahwa Michael Kail telah menerima suap lebih dari 500 ribu Dolar AS dan juga menerima opsi saham dari 9 perusahaan yang menyediakan layanan untuk Netflix.
Pengacara Michael Kail yaitu Julia Mezhinsky mengatakan ia kecewa dengan keputusan persidangan itu.
Ia mengatakan tidak ada bukti yang jelas untuk menjerat kliennya itu ke meja hijau.
Mereka pun tengah menyiapkan banding karena menganggap Michael Kail sebagai aset Netflix yang sangat berharga karena telah membawa Netflix sebagai perusahaan yang sukses membawa perubahan di bidang teknologi.
Berita Terkait
MLTR tampil di Bali awal November
Sabtu, 10 Agustus 2024 14:51 Wib
Sebanyak 78 lukisan karya Michael Jackson akan dilelang pada awal Agustus
Selasa, 23 Juli 2024 17:13 Wib
Anggota keluarga Michael Jackson peringati 15 tahun kematian Raja Pop
Rabu, 26 Juni 2024 12:28 Wib
GM berminat membuat hypercar Cadillac
Senin, 10 Juni 2024 12:43 Wib
Michael Qualls raih "top point per game" di pekan ke-10 IBL
Kamis, 9 Mei 2024 10:12 Wib
Film Michael Jackson membahas tuduhan pelecehan seksual
Senin, 11 Maret 2024 17:16 Wib
Michael Bolton didiagnosa idap tumor otak
Sabtu, 6 Januari 2024 11:31 Wib
Michael Bermudez bawa Ekuador menang atas Maroko
Selasa, 14 November 2023 5:48 Wib