Palangka Raya, Kobar dan Kotim miliki kredit perbankan tertinggi
Memang tiga tertinggi itu karena selama ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Berdasarkan data yang disampaikan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah posisi Maret 2021, kredit perbankan tertinggi ada di Palangka Raya, Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur.
"Memang tiga tertinggi itu karena selama ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Kalteng," kata Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
Kondisi itu secara otomatis membuat jaringan kantor industri jasa keuangan lebih dahulu hadir di tiga wilayah tersebut.
Otto menjabarkan, kedepan untuk mendorong pertumbuhan kredit di wilayah kabupaten yang lain, maka peran agen laku pandai menjadi sangat penting.
"Selain itu, pemberdayaan bumdes untuk dapat menjadi lembaga keuangan mikro, juga menjadi salah faktor yang dapat meningkatkan pertumbuhan kredit di kabupaten lainnya," ungkapnya.
Baca juga: OJK Kalteng gencarkan literasi dan inklusi keuangan syariah di bulan Ramadhan
Baca juga: 'Coworking Space' dan 'Digipark' dukung pelaksanaan program TPAKD Palangka Raya
Adapun kredit perbankan di Palangka Raya mencapai Rp11,62 triliun, Kotawaringin Barat Rp9,69 triliun dan Kotawaringin Timur Rp4,92 triliun. Diikuti Kapuas Rp1,85 triliun, Barito Utara Rp1,70 triliun, Barito Selatan Rp1,33 triliun, serta kabupaten lainnya di bawah satu triliun.
Adapun tiga daerah dengan kredit perbankan terendah yakni Lamandau Rp0,30 triliun, Pulang Pisau Rp0,24 triliun dan Sukamara Rp0,19 triliun.
Menurut Otto, jika membahas tentang potensi peningkatan realisasi kredit perbankan tersebut bergantung pada konsep yang digunakan, apakah follow the market atau create the market.
Berdasarkan data yang disampaikan OJK Kalteng, lima kredit sektor ekonomi tertinggi yakni untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya, pertanian, perburuan dan kehutanan, perdagangan besar dan eceran, untuk pemilikan rumah tinggal, serta industri pengolahan.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah pusat maupun daerah untuk mendorong pemulihan ekonomi secara nasional dan daerah.
"Salah satunya melalui kebijakan-kebijakan stimulus perekonomian yang telah dikeluarkan dengan harapan dapat meningkatkan geliat usaha di masyarakat," terangnya.
Sinergi pemerintah provinsi dengan instansi terkait lainnya termasuk lembaga jasa keuangan terus dimaksimal, agar berjalan selaras serta berkesinambungan, hingga pada akhirnya pemulihan ekonomi berjalan lebih cepat.
Baca juga: OJK ungkap jumlah pengaduan asuransi meningkat
Baca juga: OJK dan LJK Kalteng dukung pemda kembangkan sektor pariwisata
Baca juga: OJK Kalteng ingatkan masyarakat waspadai pinjaman online ilegal
"Memang tiga tertinggi itu karena selama ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Kalteng," kata Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
Kondisi itu secara otomatis membuat jaringan kantor industri jasa keuangan lebih dahulu hadir di tiga wilayah tersebut.
Otto menjabarkan, kedepan untuk mendorong pertumbuhan kredit di wilayah kabupaten yang lain, maka peran agen laku pandai menjadi sangat penting.
"Selain itu, pemberdayaan bumdes untuk dapat menjadi lembaga keuangan mikro, juga menjadi salah faktor yang dapat meningkatkan pertumbuhan kredit di kabupaten lainnya," ungkapnya.
Baca juga: OJK Kalteng gencarkan literasi dan inklusi keuangan syariah di bulan Ramadhan
Baca juga: 'Coworking Space' dan 'Digipark' dukung pelaksanaan program TPAKD Palangka Raya
Adapun kredit perbankan di Palangka Raya mencapai Rp11,62 triliun, Kotawaringin Barat Rp9,69 triliun dan Kotawaringin Timur Rp4,92 triliun. Diikuti Kapuas Rp1,85 triliun, Barito Utara Rp1,70 triliun, Barito Selatan Rp1,33 triliun, serta kabupaten lainnya di bawah satu triliun.
Adapun tiga daerah dengan kredit perbankan terendah yakni Lamandau Rp0,30 triliun, Pulang Pisau Rp0,24 triliun dan Sukamara Rp0,19 triliun.
Menurut Otto, jika membahas tentang potensi peningkatan realisasi kredit perbankan tersebut bergantung pada konsep yang digunakan, apakah follow the market atau create the market.
Berdasarkan data yang disampaikan OJK Kalteng, lima kredit sektor ekonomi tertinggi yakni untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya, pertanian, perburuan dan kehutanan, perdagangan besar dan eceran, untuk pemilikan rumah tinggal, serta industri pengolahan.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah pusat maupun daerah untuk mendorong pemulihan ekonomi secara nasional dan daerah.
"Salah satunya melalui kebijakan-kebijakan stimulus perekonomian yang telah dikeluarkan dengan harapan dapat meningkatkan geliat usaha di masyarakat," terangnya.
Sinergi pemerintah provinsi dengan instansi terkait lainnya termasuk lembaga jasa keuangan terus dimaksimal, agar berjalan selaras serta berkesinambungan, hingga pada akhirnya pemulihan ekonomi berjalan lebih cepat.
Baca juga: OJK ungkap jumlah pengaduan asuransi meningkat
Baca juga: OJK dan LJK Kalteng dukung pemda kembangkan sektor pariwisata
Baca juga: OJK Kalteng ingatkan masyarakat waspadai pinjaman online ilegal