Pedagang perhiasan di Sampit sebut transaksi meningkat hingga 50 persen

id Pedagang perhiasan di Sampit sebut transaksi meningkat hingga 50 persen, Kalteng, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Pedagang perhiasan di Sampit sebut transaksi meningkat hingga 50 persen

Toko perhiasan di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit dipadati pembeli, Selasa (11/5/2021). Suasana seperti ini memang biasanya terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Momen Hari Raya Idul Fitri membawa keberuntungan bagi penjual perhiasan emas di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah karena transaksi meningkat tajam.

"Kalau dipersentase, kenaikannya antara 40 hingga 50 persen dibanding hari-hari biasanya. Peningkatan ini sangat terasa dalam sepekan terakhir," kata H Sani, salah satu penjual perhiasan di Pusat Perbelanjaan Mentaya, Rabu.

Hampir semua toko perhiasan di pasar yang terletak di pinggir Sungai Mentaya itu dipadati warga. Ada yang menjual, ada pula yang membeli.

Mereka yang menjual perhiasan emas beralasan memerlukan uang untuk membeli kebutuhan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Sementara itu warga yang membeli perhiasan mengaku untuk dipakai saat hari raya, namun ada pula yang membeli dengan tujuan investasi karena emas sangat mudah dijual jika membutuhkan uang.

Menurut Sani, lonjakan transaksi di Toko Mitra Baru miliknya tersebut didominasi warga yang membeli perhiasan emas. Meski tidak merinci jumlah transaksi setiap harinya, namun Sani menyebut persentase kenaikan hingga 50 persen dibanding hari-hari biasanya.

Sani menduga banyak warga yang membeli perhiasan emas karena sudah mendapatkan tunjangan hari raya atau THR dari tempat mereka bekerja. Selain untuk dipakai, perhiasan emas tersebut bisa disimpan untuk cadangan dan bisa dijual ketika membutuhkan uang.

Stabilnya harga emas dalam sebulan kan terakhir juga membuat warga banyak yang membeli perhiasan emas. Sani memprediksi harga masih akan stabil hingga beberapa waktu ke depan.

Baca juga: Pantai Ujung Pandaran ditutup cegah merebaknya varian baru virus Corona

Lonjakan transaksi ini memang biasanya terjadi mulai sepekan menjelang Lebaran. Peningkatan yang terjadi tahun ini juga diharapkan menjadi gambaran mulai pulihnya ekonomi masyarakat.

"Selama pandemi COVID-19 ini memang ada penurunan. Tapi dibanding tahun lalu, sekarang ini jauh lebih ramai. Mudah-mudahan kondisi ekonomi masyarakat terus membaik," harap Sani.

Laila, salah seorang warga mengaku membeli perhiasan karena ada rezeki. Dia memilih membeli perhiasan emas karena selain bisa dipakai, juga sebagai tabungan karena bisa dijual ketika memerlukan uang.

"Daripada membeli pakaian atau barang lainnya, kalau saya lebih memilih membeli perhiasan. Apalagi saat ini harganya cukup stabil, jadi bagus kalau untuk investasi," demikian Laila.

Baca juga: Bupati Kotim sebut aktivitas di pasar masih terkendali