Sampit (ANTARA) - Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menunjukkan bahwa komoditas emas perhiasan menjadi salah satu penyumbang tertinggi dalam inflasi yang terjadi di Kota Sampit pada Juni 2024.
“Pada Juni lalu Kota Sampit kembali mengalami inflasi, di mana komoditas yang memiliki andil tertinggi inflasi year on year (y-on-y) di Sampit salah satunya adalah perhiasan emas,” kata Kepala BPS Kotim Eddy Surahman di Sampit, Selasa.
Ia menjelaskan, perkembangan berbagai harga komoditas pada Juni 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan indeks harga.
Berdasarkan hasil pemantauan pihaknya, statistik y-on-y di Sampit pada Juni 2024 menunjukkan inflasi sebesar 2,51 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 105,98. Sedangkan, statistik month to month (m-to-m) menunjukkan Sampit mengalami deflasi 0,46 persen dibanding bulan sebelumnya.
Inflasi y-on-y ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,70 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,32 persen.
Lalu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,68 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,74 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,67 persen.
Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,63 persen, kelompok transportasi sebesar 0,53 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,16 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen.
Baca juga: Pemkab Kotim komitmen wujudkan keterbukaan informasi publik
Sementara itu, komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Juni 2024, antara lain emas perhiasan, beras, sigaret kretek mesin (SKM), ikan nila, gula pasir, sewa rumah, bensin, sigaret kretek tangan (SKT), udang basah, ikan patin, bakso siap santap, ikan gabus, bayam, kacang panjang, ikan bakar, ketimun, tomat, ayam goreng, kontrak rumah, dan bumbu masak jadi.
“Harga emas perhiasan yang terus berfluktuasi berimbas pada inflasi di Sampit pada Juni lalu, begitu pula dengan beras yang masih mengalami kenaikan,” jelasnya.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y, antara lain: daging ayam ras, angkutan udara, cabai rawit, telur ayam ras, ikan tongkol, sabun cair atau cuci piring, sabun mandi cair, semen, semangka, kangkung, ikan layang, dan bahan bakar rumah tangga.
Inflasi y-on-y pada Juni 2024 ini membawa Sampit pada posisi tertinggi dari empat wilayah di Kalimantan Tengah yang menjadi perbandingan indeks dan tingkat inflasi, yakni Kabupaten Sukamara 1,42 persen, Kabupaten Kapuas 1,99 persen, dan Kota Palangka Raya 2,37 persen.
Kendati demikian, menurutnya secara umum kondisi inflasi di Sampit masih stabil. Terlebih, jika mengacu pada statistik m-to-m sebenarnya Sampit mengalami deflasi atau penurunan indeks harga barang maupun jasa.
Ia berharap data yang disampaikan BPS Kotim dapat membantu pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan-kebijakan dalam menjaga stabilitas harga dan pengendalian inflasi daerah.
Baca juga: KPU Kotim kumpulkan PBS minta dukungan pembentukan TPS lokasi khusus
Baca juga: Ini guru honorer beruntung yang langsung diangkat jadi tenaga kontrak oleh Bupati Kotim
Baca juga: Pemkab Kotim perpanjang gerakan serentak penimbangan dan pengukuran balita