DPRD terus dorong Pemkot Palangka Raya optimalkan penanganan dampak pandemi

id Dprd palangka raya, wakil ketua dprd palangka raya wahid yusuf, kalteng, kalimantan tengah, pasar sepi

DPRD terus dorong Pemkot Palangka Raya optimalkan penanganan dampak pandemi

Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Wahid Yusuf. (ANTARA/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Wahid Yusuf mengatakan, dampak adanya pandemi COVID-19 salah satunya menyebabkan pasar blauran yang beraktivitas pada sore sampai malam hari sepi pengunjung.

"Tak hanya bagi kesehatan masyarakat saja, pandemi turut menggoyahkan perekonomian warga dan daerah, sehingga daya beli menurun dan perputaran ekonomi turut terganggu," katanya di Palangka Raya, Sabtu.

Salah satu unsur pimpinan di Lembaga DPRD Palangka Raya itu menuturkan, pihaknya bersama pemerintah kota masih terus berupaya mencarikan solusinya agar kondisi seperti ini dapat segera berakhir.

Karena jika tidak tertangani dengan baik, ia khawatir akibat sulit bangkitnya perekonomian karena COVID-19, akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

"Sekarang ini memang program vaksinasi terus dilakukan dan dipercepat, guna memberikan kekebalan kelompok bagi masyarakat," bebernya.

Lebih lanjut, sambung Politisi Partai Golkar itu, semoga seluruh masyarakat bisa segera divaksinasi, termasuk para pedagang dan pekerja pasar lainnya.

Sebab para pedagang juga mengupah orang untuk membongkar dan memasang perangkat dagangan mereka seperti di pasar blauran.

"Kalau kondisinya sepi pengunjung, bagaimana mereka bisa membayar upah bongkar pasang gerobak rombong jualan. Maka dari itu semuanya harus dipikirkan secara bersama," tandasnya.

Adapun mulai hari ini vaksinasi massal untuk lanjut usia telah dilaksanakan secara serentak di Kalteng termasuk Palangka Raya, sebagai langkah percepatan capaian target.

Wahid berharap, semoga dengan suksesnya program vaksinasi COVID-19, maka berakhir pula pandemi COVID-19 yang selama ini sangat meresahkan tersebut.

Bahkan yang paling terparah dampak dari pandemi juga merusak sendi-sendi perekonomian masyarakat terkhusus di Palangka Raya yang berjuluk 'Kota Cantik'.