WHO: Olimpiade Tokyo tak berakhir seperti Euro 2020
Jakarta (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk lebih waspada terhadap ancaman penyebaran COVID-19 selama Olimpiade Tokyo berlangsung Juli-Agustus mendatang.
WHO mendesak agar Olimpiade Tokyo tidak menjadi penyebab peningkatan kasus COVID-19. Pasalnya, kantor regional WHO mengatakan bahwa kerumunan di stadion sepak bola Piala Eropa 2020, di pub, dan di bar di kota-kota tuan rumah Euro 2020 telah menyebabkan ledakan infeksi virus corona di Eropa.
Kepala Teknis WHO untuk COVID-19 Maria van Kerkhove mengatakan bahwa IOC perlu mengambil pelajaran dari apa yang terjadi dari penyelenggaraan Euro 2020 itu.
“IOC dan lainnya telah menjelaskan rencana mereka dalam menentukan pendekatan pelaksanaan Olimpiade, dan kami telah terlibat di dalamnya dan menasihati mereka soal langkah terbaik yang akan diterapkan,” kata van Kerkhove dalam konferensi pers di Jenewa, dikutip Reuters, Sabtu.
Dia menambahkan bahwa WHO telah belajar dari kasus Euro 2020.
“Apabila virus masih ada dan tindakan pencegahan tidak dilakukan maka virus akan menyebar,” ujarnya.
“Kami mendesak semua orang untuk mengambil pendekatan berbasis risiko dalam apa pun yang mereka lakukan dan keputusan yang mereka ambil. Pilihan yang mereka buat punya konsekuensi, baik dan buruk.”
Sebelumnya, Kepala Program Kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya akan membahas manajemen risiko penyebaran COVID-19 dalam Olimpiade dengan otoritas Jepang dan IOC setelah panitia mengumumkan akan mengizinkan penonton lokal menghadiri stadion.
Sementara itu, penyelenggara telah melarang kehadiran penonton dari luar negeri dalam pesta olahraga empat tahunan tersebut.
WHO mendesak agar Olimpiade Tokyo tidak menjadi penyebab peningkatan kasus COVID-19. Pasalnya, kantor regional WHO mengatakan bahwa kerumunan di stadion sepak bola Piala Eropa 2020, di pub, dan di bar di kota-kota tuan rumah Euro 2020 telah menyebabkan ledakan infeksi virus corona di Eropa.
Kepala Teknis WHO untuk COVID-19 Maria van Kerkhove mengatakan bahwa IOC perlu mengambil pelajaran dari apa yang terjadi dari penyelenggaraan Euro 2020 itu.
“IOC dan lainnya telah menjelaskan rencana mereka dalam menentukan pendekatan pelaksanaan Olimpiade, dan kami telah terlibat di dalamnya dan menasihati mereka soal langkah terbaik yang akan diterapkan,” kata van Kerkhove dalam konferensi pers di Jenewa, dikutip Reuters, Sabtu.
Dia menambahkan bahwa WHO telah belajar dari kasus Euro 2020.
“Apabila virus masih ada dan tindakan pencegahan tidak dilakukan maka virus akan menyebar,” ujarnya.
“Kami mendesak semua orang untuk mengambil pendekatan berbasis risiko dalam apa pun yang mereka lakukan dan keputusan yang mereka ambil. Pilihan yang mereka buat punya konsekuensi, baik dan buruk.”
Sebelumnya, Kepala Program Kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya akan membahas manajemen risiko penyebaran COVID-19 dalam Olimpiade dengan otoritas Jepang dan IOC setelah panitia mengumumkan akan mengizinkan penonton lokal menghadiri stadion.
Sementara itu, penyelenggara telah melarang kehadiran penonton dari luar negeri dalam pesta olahraga empat tahunan tersebut.