Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Andjar Hari Purnomo mengatakan persediaan vaksin COVID-19 di kota setempat mulai menipis.
"Stok vaksin menipis. Saat ini ada 5.000-an tetapi ini campuran dari TNI, Polri, Kill COVID, dan Kadin. Sementara jadwal yang sudah kita share ke masyarakat kita laksanakan untuk dosis dua. Setelah itu akan habis yang di bawah kendali Dinkes Kota," kata Andjar di Palangka Raya, Selasa.
Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah pusat layanan kesehatan (Puskesmas) yang sebelumnya melayani vaksinasi, saat ini tidak dapat melaksanakan kegiatan tersebut.
Dalam upaya mengatasi kekurangan vaksin tersebut pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah provinsi, TNI dan Polri di wilayah setempat.
Pemkot Palangka Raya juga telah mengajukan penambahan kepada pemerintah pusat yang saat ini tinggal menunggu kedatangan vaksin. Meski demikian dia belum dapat memastikan jumlah vaksin yang akan diterima.
"Kita berharap vaksin tersebut segera tiba dan terdistribusi mengingat saat selain mengejar target vaksinasi kita juga mengejar pelaksanaan vaksin dosis dua," kata Andjar.
Dia menerangkan prioritas vaksinasi dosis kedua itu menjadi prioritas karena untuk menghindari drop out atau keterlambatan pemberian vaksin dosis kedua kepada warga penerima vaksin dosis pertama.
"Jika ini terjadi maka vaksin tahap pertama yang kita berikan akan sia-sia. Makanya vaksin dosis dua akan kita gencarkan disamping kita juga menyelesaikan vaksin untuk para lansia," kata Andjar.
Baca juga: Enam tenaga medis di Palangka Raya terpapar COVID-19
Sementara itu berdasar data Satgas COVID-19 Palangka Raya sampai Senin (5/7) dari target 202.597 warga tervaksin sebanyak 75.093 atau 37,07 warga telah mengikuti vaksin tahap pertama. Sementara warga yang telah menyelesaikan vaksinasi atau telah mendapatkan vaksin dosis kedua tercatat 34.704 atau 37,07 persen dari jumlah sasaran.
Saat ini warga di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah antusias untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19. Namun karena keterbatasan persediaan sebagian dari warga harus bersabar menunggu kedatangan vaksin tambahan.
Nuraini warga Kota Palangka Raya yang sempat datang ke puskesmas harus bersabar ketika mendapati pengumuman penghentian vaksinasi karena ketiadaan vaksin.
"Sebenarnya sedikit kecewa tetapi harus bagaimana lagi. Saya hanya berharap vaksin ada tambahan kembali agar kita juga segera divaksin," kata wanita pekerja swasta itu.
Baca juga: Masyarakat harus cermat memanfaatkan tren pekerjaan dan usaha di tengah pandemi
Baca juga: Tak dapat vaksin COVID-19, seorang warga Palangka Raya mengamuk