BPJS Kesehatan perdalam penatalaksanaan penyakit Hipertensi dan DM
Muara Teweh (ANTARA) - BPJS Kesehatan Cabang Muara Teweh kembali menggelar mentoring spesialis berkaitan dengan perawatan kesehatan pasien Hipertensi dan Diabetes Mellitus (DM) yang dimentori oleh dr Ahadini Islamiah Sp.Pd.
Dalam kesempatan mentoring kali ini, dokter umum di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) lebih banyak sharing dan diskusi kasus (Case Discussion) yang dialami saat memberikan pelayanan bagi pasien hipertensi dan DM pada FKTP di aula Dinas Kesehatan Barito Utara di Muara Teweh, Jumat.
"Setelah sebelumnya sudah membahas secara dalam materi penatalaksanaannya, sekarang kita lebih banyak berdiskusi pengalaman dari dokter umum di FKTP. Tentunya setiap FKTP mempunyai pengalaman yang berbeda-beda dalam menangani pasien hipertensi dan DM, dengan begitu kita bisa belajar satu sama lain jika menangani kasus yang sama," kata Ahadini.
Menurutnya, dengan penatalaksanaan yang baik, FKTP dapat memberikan tindakan yang tepat sehingga penanganan penyakit dapat terlaksana dengan baik dan yang terpenting terus melakukan edukasi kepada pasien untuk dapat secara disiplin dalam mematuhi anjuran berkaitan dengan pencegahan maupun penanganan penyakit hipertensi dan DM yang telah diberikan oleh dokter/tenaga medis di FKTP.
"Pada saat ini kasus-kasus emergency menjadi semakin tinggi karena tingkat kepatuhan pasien akan anjuran yang diberikan masih rendah, tugas dari dokter di FKTP untuk dapat memberikan edukasi agar pencegahan dan penanganan dapat sesuai dengan yang diharapkan," tambahnya.
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Muara Teweh Cut Marisa mengatakan kegiatan ini sebagai wadah yang tepat untuk mengupdate dan mereview ilmu dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) khususnya bagi pasien yang menderita penyakit hipertensi dan DM.
"Karena penyakit hipertensi dan DM merupakan penyakit yang termasuk paling banyak diderita dan menjadi keluhan pasien di FKTP, harapannya dapat diikuti dengan pengetahuan dan kompetensi yang cukup dari dokter di FKTP. Dengan begitu dapat meningkatkan pelayanan sekaligus memperkuat fungsi FKTP sebagai gate keeper dalam penyelenggaraan program JKN-KIS," kata dia.
Dalam kesempatan mentoring kali ini, dokter umum di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) lebih banyak sharing dan diskusi kasus (Case Discussion) yang dialami saat memberikan pelayanan bagi pasien hipertensi dan DM pada FKTP di aula Dinas Kesehatan Barito Utara di Muara Teweh, Jumat.
"Setelah sebelumnya sudah membahas secara dalam materi penatalaksanaannya, sekarang kita lebih banyak berdiskusi pengalaman dari dokter umum di FKTP. Tentunya setiap FKTP mempunyai pengalaman yang berbeda-beda dalam menangani pasien hipertensi dan DM, dengan begitu kita bisa belajar satu sama lain jika menangani kasus yang sama," kata Ahadini.
Menurutnya, dengan penatalaksanaan yang baik, FKTP dapat memberikan tindakan yang tepat sehingga penanganan penyakit dapat terlaksana dengan baik dan yang terpenting terus melakukan edukasi kepada pasien untuk dapat secara disiplin dalam mematuhi anjuran berkaitan dengan pencegahan maupun penanganan penyakit hipertensi dan DM yang telah diberikan oleh dokter/tenaga medis di FKTP.
"Pada saat ini kasus-kasus emergency menjadi semakin tinggi karena tingkat kepatuhan pasien akan anjuran yang diberikan masih rendah, tugas dari dokter di FKTP untuk dapat memberikan edukasi agar pencegahan dan penanganan dapat sesuai dengan yang diharapkan," tambahnya.
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Muara Teweh Cut Marisa mengatakan kegiatan ini sebagai wadah yang tepat untuk mengupdate dan mereview ilmu dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) khususnya bagi pasien yang menderita penyakit hipertensi dan DM.
"Karena penyakit hipertensi dan DM merupakan penyakit yang termasuk paling banyak diderita dan menjadi keluhan pasien di FKTP, harapannya dapat diikuti dengan pengetahuan dan kompetensi yang cukup dari dokter di FKTP. Dengan begitu dapat meningkatkan pelayanan sekaligus memperkuat fungsi FKTP sebagai gate keeper dalam penyelenggaraan program JKN-KIS," kata dia.