Sebanyak 21 tahanan Polresta dan Polsek di Palangka Raya divaksin

id Polresta Palangka Raya, Polsek Pahandut, Kota Palangka Raya, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kalteng, Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Dwi Tungg

Sebanyak 21 tahanan Polresta dan Polsek di Palangka Raya divaksin

Sejumlah tahanan Polresta Palangka Raya terlihat sedang menjalani vaksinasi yang dilaksanakan di Gerai vaksin Presisi di aula polresta setempat Jalan Tjilik Riwut Km 3,3, Jumat (16/7/2021). ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak 21 tahanan dari Polresta Palangka Raya dan Polsek Pahandut telah menjalani vaksin di Gerai Vaksin Presisi, yang dipusatkan di aula polresta setempat Jalan Tjilik Riwut Km3, Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat.

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, para tahanan yang diikutsertakan itu telah memiliki kelengkapan syarat administrasi dan beberapa tahapan pemeriksaan kesehatan.

"Dari 21 tahanan itu, 18 orang laki-laki dan tiga perempuan pada Rumah Tahanan Polresta Palangka Raya," beber dia.

Setelah memberikan vaksin terhadap 21 orang tahanan, tenaga medis yang memberikan vaksin tersebut juga memvaksin kepada beberapa masyarakat umum lainnya yang telah mendaftarkan diri dan menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

Pemberian vaksin terhadap para tahanan tersebut bertujuan agar imunitas tubuh mereka tetap terjaga dengan aman, di tengah pandemi COVID-19 yang penyebarannya di daerah setempat sangat tinggi.

"Gerai Vaksin Presisi ini merupakan salah satu bentuk upaya Polri dalam membantu percepatan Vaksinasi COVID-19, sebagai bentuk upaya mitigasi dan penanggulangan virus Corona," ucap Jaladri.

Baca juga: 15,6 juta orang sudah selesai divaksinasi

Dalam kegiatan vaksin tersebut juga melibatkan tenaga kesehatan atau vaksinator dari Biddokes Polda Kalteng dan urkes Polresta setempat. Diharapkan upaya penekanan dan memutus mata rantai COVID-19 dengan apa yang sudah dilakukan, ada efeknya sehingga wabah ini segera berakhir dari muka bumi ini.

"Yang jelas kita terus berupaya dalam hal apa saja, sehingga wabah yang sudah banyak memakan korban jiwa bisa diredam penyebarannya dan hilang dari daerah kita," demikian Jaladri.

Berdasarkan pantauan di lapangan, antusias masyarakat mengikuti vaksinasi secara gratis yang diselenggarakan pemerintah daerah cukup tinggi. 

Bahkan petugas sampai kewalahan dan kuota dosis vaksinnya kekurangan dan masyarakat yang belum divaksin, harus menunggu kuota vaksin tersebut diserahkan pemerintah pusat ke daerah lagi.

Baca juga: Alasan Kimia Farma tunda Vaksinasi berbayar