Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) terus berupaya meningkatkan fasilitas di lingkungan Kampus II UMPR di kawasan lingkar luar Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, sebagai upaya mendukung kemajuan pendidikan.
Rektor mengalokasikan anggaran Rp700 juta untuk dukungan terhadap upaya swadaya pembangunan masjid di Kampus II UMPR, kata Ketua Panitia Pembangunan Masjid di Kampus II UMPR Dr Norcahyo di Palangka Raya, Rabu.
"Selain dari anggaran UMPR, ada juga partisipasi awal dari para donatur yang jumlahnya mencapai Rp200 juta," tambahnya.
Secara simbolis pembangunan masjid yang diberi nama Masjid Al-Azka ini dilaksanakan, Selasa (0/7/2021), ditandai dengan penyemenan pondasi oleh Rektor UMPR Dr Sonedi dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah Ahmad Syar'i. Kegiatan itu juga dilaksanakan bertepatan dengan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban yang dilakukan universitas swasta terbesar di Kalimantan Tengah.
Dengan dibangunnya masjid tersebut diharapkan nantinya lingkungan Kampus II Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dapat menjadi salah satu pusat kajian pendidikan dan pusat kajian Islam bagi masyarakat.
Norcahyo menyebut estimasi total kebutuhan dana sekitar Rp2,5 miliar dan ditargetkan fungsional akhir tahun 2021 bersama peresmian gedung perkuliahan dan Rektorat lantai lima dan rumah susun sederhana bagi mahasiswa berlantai tiga.
"Peningkatan fasilitas di lingkungan kampus II UMPR tersebut merupakan upaya pengembangan kampus I UMPR yang terletak di Jalan RTA Kota Milono Palangka Raya," katanya.
Baca juga: UMPR salurkan bantuan kepada korban banjir di Kalsel
Pengembangan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya itu juga bentuk peningkatan kualitas universitas baik dari sisi sarana dan prasarana penunjang perkuliahan maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Di sisi lain dalam upaya peningkatan kualitas SDM baik para dosen pengajar maupun para mahasiswa UMPR juga terus memperkuat program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diperkenalkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.
MBKM memberikan kesempatan mahasiswa mendapat pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru, melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studinya. Program tersebut juga dinilai selaras dan penting sebagai transisi dunia pendidikan ke dunia kerja.
Baca juga: Akademisi USA dorong UMPR kembangkan "nano technology center"
Baca juga: Akademisi: Gaya hidup sehat perlu dilatih sejak dini