Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Riskon Fabiansyah mengingatkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 massal harus menerapkan protokol kesehatan agar tidak sampai menimbulkan klaster baru penularan COVID-19.
"Vaksinasi yang dicanangkan pemerintah pusat harapannya menjadi solusi agar masyarakat terhindar dari COVID-19. Tapi kalau tata caranya berkerumun dan berdesak-desakan maka malah akan berisiko menjadi terpapar COVID-19," kata Riskon di Sampit, Kamis.
Hal itu disampaikan Riskon menanggapi kerumunan warga yang antre vaksinasi COVID-19 di sebuah pusat perbelanjaan modern di Sampit. Warga berdesakan tanpa menjaga jarak sehingga dinilai berisiko terjadi penyebaran COVID-19 jika ada yang terpapar virus mematikan itu.
Foto dan video suasana warga berdesakan saat antrean vaksinasi tersebut dengan cepat menyebar. Hal itu pun menimbulkan tanggapan masyarakat yang umumnya menyayangkan kejadian itu.
Riskon mengaku sangat menyayangkan sekali kejadian ini. Masyarakat berdesak-desakan saat antri vaksinasi yang diadakan di mal tersebut.
Politisi muda Partai Golkar ini mengingatkan, ini harus menjadi perhatian pihak penyelenggara vaksinasi agar tujuan vaksinasi bisa tercapai. Masyarakat yang antre untuk divaksinasi diharapkan tetap aman, dan setelah vaksin pun aman.
Jangan sampai malah sebaliknya. Setelah kegiatan vaksinasi malah terpapar COVID-19. Risiko sangat tinggi karena terjadi kerumunan warga saat antre.
Baca juga: Buaya semakin sering muncul di Sungai Mentaya
Riskon meminta Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Dinas Kesehatan sebagai ujung tombak pelaksanaan kegiatan vaksinasi COVID-19 berkolaborasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta ketua RT/RW terkait pengaturan peserta yang akan mengikuti vaksinasi.
Menurut Riskon, peserta vaksinasi bisa diberikan undangan vaksinasi seperti halnya saat pelaksanaan pilkada tahun 2020 lalu. Dengan begitu masyarakat yang datang waktu atau jam giliran vaksinasinya sehingga tidak menimbulkan kerumunan.
"Partisipasi masyarakat waktu pilkada tahun lalu cukup banyak tapi belum ada saya mendengar berita ada klaster penularan COVID-19 saat pilkada tahun lalu. Mudah-mudahan ini bisa jadi perhatian semua pihak yang terkait," demikian Riskon Fabiansyah.
Riskon mengapresiasi semua pihak bahu-membahu membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19, salah satunya dengan vaksinasi massal. Namun, semua harus dilakukan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan agar jangan sampai niat baik tersebut menimbulkan dampak kurang baik, seperti munculnya klaster baru penderita COVID-19 lantaran warga yang antre sampai berkerumun atau berdesakan.
Baca juga: Wabup Kotim minta masyarakat tidak takut memeriksakan kesehatan
Baca juga: DPRD Kotim dukung penuh optimalisasi penanganan COVID-19
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi perusahaan bantu vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat