Barbie membuat boneka khusus mirip pembuat vaksin AstraZaneca
Jakarta (ANTARA) - Pengembang vaksin COVID-19 AztraZeneca asal Inggris yaitu Sarah Gilbert menjadi salah satu tokoh yang berbagi peran yang sama dengan Beyonce hingga Marilyn Monroe, karena kini ia telah menjadi tokoh penting yang memiliki boneka khusus yang didebutkan oleh perusahaan mainan Barbie.
"Sebenarnya ini sangat aneh memiliki boneka Barbie yang memiliki wujud saya. Tapi saya berharap ini bisa menjadi langkah menormalkan pekerjaan wanita di bidang pengembangan ilmu pengetahuan," kata Sarah seperti dilansir dari Reuters, Kamis.
Sarah Gilbert merupakan profesor yang bekerja di Universitas Oxford, selain dirinya ada 5 figur wanita lain yang dibuat boneka secara khusus karena jasa mereka dalam penanganan COVID-19 serta di bidang kesehatan lainnya.
Mattel, perusahaan yang ada dibalik merk Barbie mengenalkan seri boneka barbie terbarunya itu sebagai boneka Barbie "Role Model".
Untuk boneka Barbie Sarah Gilbert, Barbie memberikan warna rambut coklat dan kacamata yang sedikit kebesaran.
Boneka itu pun menggunakan celana berwarna biru gelap dan kemeja putih.
Tokoh lainnya yang dibuatkan boneka Barbie secara khusus dalam edisi "Role Model" itu adalah Amy O'Sullivan yang merupakan perawat pertama di Rumah Sakit Wycoff Brooklyn yang merawat pasien COVID-19 di Instalasi Gawat Darurat.
Ada juga dokter Audrey Cruz yang berasal dari Las Vegas dan menentang keras diskriminasi.
Tokoh lainnya yaitu Chika Stacy Oriuwa asal Kanada merupakan residen psikiatri di Universitas Toronto yang memerangi sistem rasisme dalam penanganan kesehatan.
Ada juga Jaqueline Goes de Jesus seorang peneliti asal Brazil yang berhasil menemukan varian COVID-19 di Brazil.
Dan terakhir Kirby White, dokter asal Australia yang menginisasi penggunaan APD bedah yang bisa dicuci dan bisa digunakan kembali oleh para garda terdepan selama pandemi berlangsung.
Sarah Gilbert memilih organisasi nonprofit WISE (Women in Science and Engineering) untuk menerima hasil penjualan dari boneka-boneka Barbie yang menyerupai dirinya sehingga dana itu bisa digunakan untuk menginspirasi para wanita untuk berkarir di jalan ilmu pengetahuan.
"Sebenarnya ini sangat aneh memiliki boneka Barbie yang memiliki wujud saya. Tapi saya berharap ini bisa menjadi langkah menormalkan pekerjaan wanita di bidang pengembangan ilmu pengetahuan," kata Sarah seperti dilansir dari Reuters, Kamis.
Sarah Gilbert merupakan profesor yang bekerja di Universitas Oxford, selain dirinya ada 5 figur wanita lain yang dibuat boneka secara khusus karena jasa mereka dalam penanganan COVID-19 serta di bidang kesehatan lainnya.
Mattel, perusahaan yang ada dibalik merk Barbie mengenalkan seri boneka barbie terbarunya itu sebagai boneka Barbie "Role Model".
Untuk boneka Barbie Sarah Gilbert, Barbie memberikan warna rambut coklat dan kacamata yang sedikit kebesaran.
Boneka itu pun menggunakan celana berwarna biru gelap dan kemeja putih.
Tokoh lainnya yang dibuatkan boneka Barbie secara khusus dalam edisi "Role Model" itu adalah Amy O'Sullivan yang merupakan perawat pertama di Rumah Sakit Wycoff Brooklyn yang merawat pasien COVID-19 di Instalasi Gawat Darurat.
Ada juga dokter Audrey Cruz yang berasal dari Las Vegas dan menentang keras diskriminasi.
Tokoh lainnya yaitu Chika Stacy Oriuwa asal Kanada merupakan residen psikiatri di Universitas Toronto yang memerangi sistem rasisme dalam penanganan kesehatan.
Ada juga Jaqueline Goes de Jesus seorang peneliti asal Brazil yang berhasil menemukan varian COVID-19 di Brazil.
Dan terakhir Kirby White, dokter asal Australia yang menginisasi penggunaan APD bedah yang bisa dicuci dan bisa digunakan kembali oleh para garda terdepan selama pandemi berlangsung.
Sarah Gilbert memilih organisasi nonprofit WISE (Women in Science and Engineering) untuk menerima hasil penjualan dari boneka-boneka Barbie yang menyerupai dirinya sehingga dana itu bisa digunakan untuk menginspirasi para wanita untuk berkarir di jalan ilmu pengetahuan.