Malam Minggu jalan di Sampit ini ditutup kurangi mobilitas masyarakat
Sampit (ANTARA) - Jalan Achmad Yani, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah akan ditutup pada Sabtu malam atau malam Minggu untuk mengurang mobilitas masyarakat sehingga diharapkan bisa menekan potensi penularan COVID-19.
"Insya Allah mulai besok (Sabtu). Tidak setiap hari, tetapi pada masa atau waktu-waktu rawan. Nanti akan kami evaluasi. Malam Minggu paling ramai, paling banyak masyarakat hilir mudik. Setidaknya dengan kegiatan ini bisa meminimalisir," kata Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin di Sampit, Jumat.
Penutupan Jalan Achmad Yani rencananya dilaksanakan mulai pukul 20.00 sampai 22.00 WIB karena waktu-waktu tersebut rawan yakni banyaknya masyarakat berkumpul. Dengan penyekatan ini diharapkan dapat menekan semaksimal mungkin pergerakan masyarakat, khususnya pada malam hari.
Kegiatan ini menjadi bagian upaya meminimalisir pergerakan orang dalam masa PPKM level 3 di Kotawaringin Timur, khususnya di Sampit. Pelaksanaannya akan terus dievaluasi dengan menyerap masukan dari masyarakat sehingga nantinya diharapkan berjalan efektif.
Persiapan rekayasa lalu lintas ini sudah dilakukan dengan digelarnya pertemuan antara Satuan Lalu Lintas Polres Kotawaringin Timur dengan Dinas Perhubungan, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Polisi Pamong Praja.
"Memang kami menyadari, rekayasa lalu lintas ini tidak akan bisa menghilangkan pergerakan orang, tapi diharapkan bisa meminimalisir, khususnya pada malam hari sehingga potensi kerumunan warga bisa kita tekan seminimal mungkin," sambung Jakin.
Pilihan menutup Jalan Achmad Yani karena jalan yang membelah pusat kota ini menjadi akses utama pengendara menuju sejumlah lokasi keramaian. Jika jalan ini ditutup maka pergerakan orang diharapkan bisa berkurang sehingga kerumunan warga juga bisa dicegah.
"Bagi masyarakat yang ada keperluan mendesak, silakan sampaikan kepada petugas kami. Misalnya harus pergi ke apotik, sektor esensial atau kritikal, sampaikan kepada petugas kami maka Insya Allah akan kami berikan keleluasaan," jelas Jakin.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi sumbangsih PWI dukung pembangunan
Bupati Halikinnor mendukung langkah tersebut. Dia menyerahkan sepenuhnya pelaksanaannya kepada Polres Kotawaringin Timur bersama Dinas Perhubungan dan instansi terkait.
"Penutupan ini dilakukan di jalur yang padat agar masyarakat tidak berjubel. Masyarakat jangan terkejut. Ini demi kepentingan kita semua," ujar Halikinnor.
Halikinnor mengatakan, berbagai upaya terus ditempuh pemerintah untuk mengatasi pandemi COVID-19 ini. Semua memerlukan dukungan masyarakat agar langkah yang diambil berjalan lancar dan berhasil.
Dia mengimbau masyarakat terus menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Dia yakin penerapan protokol kesehatan bisa menekan risiko penularan virus mematikan itu.
"Saat ini kasus COVID-19 melandai, mudahan terus menurun, tapi kita jangan lengah, jangan kendur dan jangan menyerah. Mudah-mudahan pandemi COVID-19 ini segera berakhir," demikian Halikinnor.
Sementara itu data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Jumat siang terdapat penambahan penderita COVID-19 sebanyak 19 orang, pasien sembuh 37 orang dan wafat tiga orang.
Secara keseluruhan jumlah kasus COVID-19 di daerah ini sudah mencapai 4.622 kasus, terdiri dari 4.217 kasus sembuh, 216 orang masih ditangani dan 190 orang meninggal dunia.
Baca juga: Karya Bakti TNI perbaiki 15 jembatan desa di pesisir Kotim
"Insya Allah mulai besok (Sabtu). Tidak setiap hari, tetapi pada masa atau waktu-waktu rawan. Nanti akan kami evaluasi. Malam Minggu paling ramai, paling banyak masyarakat hilir mudik. Setidaknya dengan kegiatan ini bisa meminimalisir," kata Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin di Sampit, Jumat.
Penutupan Jalan Achmad Yani rencananya dilaksanakan mulai pukul 20.00 sampai 22.00 WIB karena waktu-waktu tersebut rawan yakni banyaknya masyarakat berkumpul. Dengan penyekatan ini diharapkan dapat menekan semaksimal mungkin pergerakan masyarakat, khususnya pada malam hari.
Kegiatan ini menjadi bagian upaya meminimalisir pergerakan orang dalam masa PPKM level 3 di Kotawaringin Timur, khususnya di Sampit. Pelaksanaannya akan terus dievaluasi dengan menyerap masukan dari masyarakat sehingga nantinya diharapkan berjalan efektif.
Persiapan rekayasa lalu lintas ini sudah dilakukan dengan digelarnya pertemuan antara Satuan Lalu Lintas Polres Kotawaringin Timur dengan Dinas Perhubungan, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Polisi Pamong Praja.
"Memang kami menyadari, rekayasa lalu lintas ini tidak akan bisa menghilangkan pergerakan orang, tapi diharapkan bisa meminimalisir, khususnya pada malam hari sehingga potensi kerumunan warga bisa kita tekan seminimal mungkin," sambung Jakin.
Pilihan menutup Jalan Achmad Yani karena jalan yang membelah pusat kota ini menjadi akses utama pengendara menuju sejumlah lokasi keramaian. Jika jalan ini ditutup maka pergerakan orang diharapkan bisa berkurang sehingga kerumunan warga juga bisa dicegah.
"Bagi masyarakat yang ada keperluan mendesak, silakan sampaikan kepada petugas kami. Misalnya harus pergi ke apotik, sektor esensial atau kritikal, sampaikan kepada petugas kami maka Insya Allah akan kami berikan keleluasaan," jelas Jakin.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi sumbangsih PWI dukung pembangunan
Bupati Halikinnor mendukung langkah tersebut. Dia menyerahkan sepenuhnya pelaksanaannya kepada Polres Kotawaringin Timur bersama Dinas Perhubungan dan instansi terkait.
"Penutupan ini dilakukan di jalur yang padat agar masyarakat tidak berjubel. Masyarakat jangan terkejut. Ini demi kepentingan kita semua," ujar Halikinnor.
Halikinnor mengatakan, berbagai upaya terus ditempuh pemerintah untuk mengatasi pandemi COVID-19 ini. Semua memerlukan dukungan masyarakat agar langkah yang diambil berjalan lancar dan berhasil.
Dia mengimbau masyarakat terus menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Dia yakin penerapan protokol kesehatan bisa menekan risiko penularan virus mematikan itu.
"Saat ini kasus COVID-19 melandai, mudahan terus menurun, tapi kita jangan lengah, jangan kendur dan jangan menyerah. Mudah-mudahan pandemi COVID-19 ini segera berakhir," demikian Halikinnor.
Sementara itu data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Jumat siang terdapat penambahan penderita COVID-19 sebanyak 19 orang, pasien sembuh 37 orang dan wafat tiga orang.
Secara keseluruhan jumlah kasus COVID-19 di daerah ini sudah mencapai 4.622 kasus, terdiri dari 4.217 kasus sembuh, 216 orang masih ditangani dan 190 orang meninggal dunia.
Baca juga: Karya Bakti TNI perbaiki 15 jembatan desa di pesisir Kotim