Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan bermain dalam pagelaran Ketoprak Wanitombok dengan lakon "Mustiko Tuban" di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat, untuk memeriahkan HUT RI ke-76 sekaligus menyampaikan pesan terkait pentingnya vaksinasi kepada masyarakat.
Berdasarkan siaran pers Kantor Staf Presiden yang diterima di Jakarta, Jumat, Moeldoko pada pagelaran tersebut berperan sebagai Adipati Suryo Kencono.
Moeldoko mengenakan pakaian Jawa lengkap dengan blangkon.
Peran Moeldoko digambarkan sebagai sosok bangsawan yang peduli dengan penanganan COVID-19 di Indonesia dan rajin mengedukasi masyarakat di sekitar yang masih enggan untuk divaksin.
Bersama dengan komedian Sule, Cak Lontong, Nunung, dan Narji, Moeldoko memainkan peran dengan menyampaikan pesan pentingnya vaksinasi COVID-19 yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat secara gratis.
"Kalau ada salah satu dari kita yang belum divaksin, ini berbahaya. Penularan COVID-19 bisa lebih cepat," kata Moeldoko kepada komedian Sule, Cak Lontong, Nunung dan Narji di atas pentas.
Pernyataan Moeldoko ditimpali Cak Lontong dengan menghitung jumlah orang di atas pentas.
"Satu, dua, tiga… Nunung dihitung dua, Pak," seloroh Cak Lontong kepada Moeldoko.
Namun, Nunung menjawab, "Aku takut disuntik, Pak," yang direspons dengan gelak tawa oleh Moeldoko.
Selanjutnya Sule pun mengatakan bahwa seharusnya Nunung tidak perlu takut disuntik vaksin, karena dokter mungkin akan jauh lebih takut terhadap Nunung.
"Lagipula, dokternya pasti butuh jarum suntik yang lebih gede buat nyuntik si Nunung," kelakar Sule.
Moeldoko pun membalas, "Wah iya ini bisa boros vaksin."
Kelakar Moeldoko mengundang gelak tawa para pemain ketoprak lainnya.
Pagelaran Ketoprak Wanitombok merupakan komunitas seni tradisi yang bernaung di bawah Yayasan Pendapha Budaya Indonesia (YPBI), yang diharapkan mampu menjadi komunitas seni tradisi perempuan yang berdikari serta mampu menjunjung tinggi nilai budaya ke khalayak luas.
Lakon Mustiko Tuban, Wanitombok, menampilkan sajian Ketoprak perempuan yang bertemakan perjuangan manusia di masa sulit akibat pandemi COVID-19, sehingga menuntut dirinya untuk tetap bertahan dan bangkit bersama.
Pemain dan pengrawit Ketoprak Wanitombok pun 90 persennya adalah kaum perempuan.
“Kunci dari penanganan pandemi ini adalah 3T yang terdiri dari testing, tracing dan treatment, serta 5M yang terdiri mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” ujar Moeldoko.
Lakon ini pun diakhiri dengan kesepakatan semua pemain untuk pergi ke sentra vaksinasi. Lakon yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit ini akan disiarkan melalui siaran TVRI Nasional untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 sekaligus peringatan hari jadi TVRI ke-59.