Optimalkan penggunaan stok vaksin di Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meminta bupati dan wali kota, rutin memberikan laporan terkait perkembangan vaksinasi yang telah dilakukan dan dimasukkan ke dalam sistem, agar tidak terbaca masih sebagai persediaan.
Tujuannya agar vaksin dari pusat dapat segera dikirimkan kembali ke provinsi dan akan diteruskan ke daerah masing masing, katanya dalam keterangan pers tertulis yang diterima di Palangka Raya, Rabu.
"Saya meminta vaksin ini segera dapat diterima seluruh masyarakat. Lakukan vaksinasi secepatnya, agar 'herd immunity' segera terbentuk," paparnya.
Pihaknya terus memacu percepatan vaksinasi di masing-masing kabupaten dan kota di provinsi setempat, sebagai upaya percepatan penanganan pandemi COVID-19.
Maka dari itu masyarakat diharapkan tidak takut divaksin ataupun kehabisan, sebab pemerintah menjamin ketersediaannya. Seluruh lapisan masyarakat diminta mendukung program vaksinasi tersebut.
"Seiring dengan perbaikannya pengiriman vaksin dari pusat ke daerah, suplai vaksin tidak lagi terhambat," ungkapnya.
Sebelumnya Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo juga mengatakan, hal yang selalu pemerintah provinsi sampaikan adalah tentang percepatan vaksinasi.
"Pokoknya selama di kabupaten dan kota ada vaksinnya, gunakan. Ketika habis, kita akan mintakan lagi," jelasnya.
Dalam hal ini, pemerintah provinsi akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar distribusi vaksin lancar, sehingga seluruh masyarakat Kalimantan Tengah bisa segera mendapatkan vaksinasi.
Selain itu, mendorong optimalisasi 3T yakni testing, tracing dan treatment. Semakin cepat kasus positif ditemukan, maka semakin cepat pula masyarakat tertangani dengan baik.
Kemudian, terus meningkatkan sarana prasarana fasilitas pelayanan kesehatan dan perbanyak tempat isolasi terpusat, untuk meminimalisir risiko penularan dan kematian.
"Pastikan juga ketersediaan berbagai kebutuhan rumah sakit agar dapat tercukupi, seperti obat-obatan dan oksigen, serta jangan lupa perhatikan kondisi fisik dan mental para tenaga medis," terangnya.
Hingga melakukan langkah percepatan realisasi anggaran penanganan COVID-19, seperti insentif bagi para tenaga kesehatan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat kelompok ekonomi rentan.
Tujuannya agar vaksin dari pusat dapat segera dikirimkan kembali ke provinsi dan akan diteruskan ke daerah masing masing, katanya dalam keterangan pers tertulis yang diterima di Palangka Raya, Rabu.
"Saya meminta vaksin ini segera dapat diterima seluruh masyarakat. Lakukan vaksinasi secepatnya, agar 'herd immunity' segera terbentuk," paparnya.
Pihaknya terus memacu percepatan vaksinasi di masing-masing kabupaten dan kota di provinsi setempat, sebagai upaya percepatan penanganan pandemi COVID-19.
Maka dari itu masyarakat diharapkan tidak takut divaksin ataupun kehabisan, sebab pemerintah menjamin ketersediaannya. Seluruh lapisan masyarakat diminta mendukung program vaksinasi tersebut.
"Seiring dengan perbaikannya pengiriman vaksin dari pusat ke daerah, suplai vaksin tidak lagi terhambat," ungkapnya.
Sebelumnya Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo juga mengatakan, hal yang selalu pemerintah provinsi sampaikan adalah tentang percepatan vaksinasi.
"Pokoknya selama di kabupaten dan kota ada vaksinnya, gunakan. Ketika habis, kita akan mintakan lagi," jelasnya.
Dalam hal ini, pemerintah provinsi akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar distribusi vaksin lancar, sehingga seluruh masyarakat Kalimantan Tengah bisa segera mendapatkan vaksinasi.
Selain itu, mendorong optimalisasi 3T yakni testing, tracing dan treatment. Semakin cepat kasus positif ditemukan, maka semakin cepat pula masyarakat tertangani dengan baik.
Kemudian, terus meningkatkan sarana prasarana fasilitas pelayanan kesehatan dan perbanyak tempat isolasi terpusat, untuk meminimalisir risiko penularan dan kematian.
"Pastikan juga ketersediaan berbagai kebutuhan rumah sakit agar dapat tercukupi, seperti obat-obatan dan oksigen, serta jangan lupa perhatikan kondisi fisik dan mental para tenaga medis," terangnya.
Hingga melakukan langkah percepatan realisasi anggaran penanganan COVID-19, seperti insentif bagi para tenaga kesehatan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat kelompok ekonomi rentan.