"Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang menjadi sumber pembentukan sel imun dan antibodi dalam tubuh. Setidaknya, penyintas COVID-19 disarankan untuk memakan tiga porsi protein sehari," kata Chief of Medical Halodoc, dr. Irwan Heriyanto, MARS dalam siaran persnya, Kamis.
Berbagai jurnal penelitian internasional menyebutkan pentingnya protein dalam meningkatkan imunitas tubuh.
Apabila Anda tak yakin apakah asupan protein harian yang dikonsumsi mencukupi, Anda mencoba meminum suplemen makanan kaya protein dan asam amino sebagai tambahan.
Baca juga: Ini modifikasi makanan untuk pasien COVID-19 dengan gangguan penciuman
Di sisi lain, Anda juga sebaiknya tetap memperhatikan kondisi kesehatan Anda. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), waktu pemulihan bagi mereka yang sudah sembuh dari COVID-19 akan tergantung dengan keparahan penyakitnya dan tipikal gejala yang dialami.
Usai mendapatkan hasil tes PCR negatif, tubuh tidak dengan otomatis dapat kembali normal. Seperti dilansir dari The Pharmacy Times, disebutkan 87,4% orang yang pulih dari infeksi COVID-19 masih melaporkan mengalami setidaknya satu gejala seperti kelelahan dan sesak napas.
Berdasarkan beberapa penelitian, pasien yang telah sembuh dari COVID-19 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit lainnya, setidaknya dalam waktu singkat.
Selain itu, penyintas COVID-19 juga kerap mengalami gejala emosional. Laporan ilmiah yang dipublikasikan US Pharm pada tahun 2021 menunjukkan pasien yang pernah memiliki riwayat positif COVID-19 memiliki tendensi untuk menderita kecemasan, disregulasi emosi, dan perburukan kondisi mental yang sebelumnya sudah ada.
Hal lain yang tak kalah penting, Anda disarankan tetap menerapkan protokol kesehatan dan mendapatkan vaskinasi (apabila belum). Penyintas COVID-19 memiliki kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 selama sekitar 8 bulan atau lebih.
Meski begitu, kasus terjadinya infeksi berulang masih dapat terjadi. Ini artinya, meski telah sembuh, protokol kesehatan tetap harus diterapkan.
Penyintas COVID-19 tetap harus memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas atau aktivitas di luar rumah.
Studi dari MMWR juga menyebutkan, penyintas yang telah mendapatkan vaksin memiliki kemungkinan reinfeksi lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Baca juga: Lemak berlebih bisa sebabkan gejala COVID-19 makin parah
Baca juga: Pelupa hingga lemot bisa terjadi setelah sembuh dari COVID-19
Baca juga: Pasien COVID isoman disarankan rutin buka jendela ruangan